GenPI.co - Sarjana pertanian jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB), Putro Santoso Kurniawan memilih menjadi pertani sayuran organik.
Usaha pertanian organiknya terus berkembang. Luas kebunnya di lahan 1 hektare, dan tidak lagi menyewa.
Kebunnya berlokasi di Kampung Sawah Lega, Desa Ciaruteun, Bogor, Jawa Barat. Usaha taninya adalah Saga Farm.
Budi daya sayurannya ditanam di hamparan tanahnya, dan dikelola secara organik yang ramah lingkungan. Antara lain dalam hal pemilihan penyubur lahan.
Dikutip dari YouTube Kementerian Pertanian RI, Putro menerapkan konsep pertanian berkelanjutan berbasis keluarga.
“Jadi bukan berbasis korporasi yang petani sebagai pekerja bukan pelaku utama. Di sini akan mengangkat martabat petani,” ujar Putro.
Lahan budi daya sayur organik (foto: SC YouTube Kementerian Pertanian RI)
Tak heran jika Putro bersemangat untuk mengedukasi para petani untuk bertani secara ramah lingkungan.
Para petani pun makin bersemangat, apalagi sejak pandemi covid-19, permintaan sayur organik meningkat.
Masyarakat semakin sadar kesehatan dan memilih mengonsumsi sayur organik. Tren pemasaran sayur pun berubah secara online.
Tak sedikit masyarakat kota berdatangan ke desa untuk menjalin kemitraan dengan petani.
Pemasaran hasil tani yang dekat dengan konsumen membuat Putro dan petani organik setempat mendapatkan harga yang lebih baik.
Putro mulai membuka kebun organik pada pertengahan 2005, ketika itu luasannya masih kecil.
Pengalamannya menjadi anggota LSM yang fokus pada isu lingkungan, membuat Putro memilih menjadi petani organik.
Keberhasilannya menerapkan konsep pertanian berkelanjutan juga telah mengantarkannya berbagi pengalaman bertani ke beberapa negara di dunia seperti, Italia, Thailand, Kuba, dan Jepang.
“Selalu menarik jadi petani. Ada yang kita pelajari dan kita share ke orang lain. (*)
Putro saat berbagi pengalaman ke negara lain (foto: SC YouTube Kementerian Pertanian RI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News