Modal Awal Cuma Rp 250 Ribu, Kini Omzet Usaha Putri Bikin Melongo

11 Juni 2021 05:45

GenPI.co - Dari deretan produk yang tersaji di Instagram Galeri Menong, terdapat camilan Kulpis.

Ya, Kulpis menjadi salah satu cenderamata khas Purwakarta.

Di balik kesuksesan pemasaran Kulpis, ada sosok pebisnis yang merupakan pasangan suami istri.

BACA JUGA:  Lili Usaha Ayam Petelur, Bisnis Sampingan Omzet Rp 10 Juta/Bulan

Mereka adalah Putri Aprilia dan Ari Hidayat, pebisnis asal Purwakarta, Jawa Barat.

Jalan menuju sukses ada berbagai cara, seperti yang dilakukan pasangan suami istri tersebut.

BACA JUGA:  Sempat Sulit Dapat Pekerjaan, Pemuda Ganteng Ini Jadi Pebisnis

Bagaimana tidak? Dengan mengolah kulit pisang menjadi camilan kerupuk dinamai Kulpis, mereka sukses menjalankan bisnis camilan.

Dilansir dari laman ayopurwakarta.com, mereka memiliki ide berbisnis setelah Ari berhenti bekerja di salah satu perusahaan.

BACA JUGA:  Sarjana Cantik & Jago Masak, Kini Devina Sukses Bisnis Bake Haven

Setelah berembuk, diputuskan untuk membuka usaha yang tidak memerlukan modal besar.

"Memilih mengolah kulit pisang karena di Purwakarta banyak UMKM berbahan baku pisang. Kenapa tidak kita olah kulitnya agar juga bisa dikonsumsi," ijat Putri kepada ayopurwakarta.com.

Dengan modal Rp 250 ribu, untuk membeli bahan dasar termasuk plastik bening kemasan, bisnis dimulai.

"Uang segitu kami cukupkan untuk memulai membuka usaha. Pada awal memulai usaha kebetulan kulit pisang sebagai bahan baku diperoleh dari teman sesama pelaku UMKM secara gratis," katanya.

Jalan yang mereka lalui penuh tantangan. Putri bercerita membutuhkan waktu selama enam bulan hingga pada akhirnya sukses memproduksi Kulpis menjadi makanan banyak digemari masyarakat.

Padahal di awal-awal produksi sempat pasrah, karena mengalami kegagalan dan tak ada pasar.

Namun, Putri dan suami tidak punya pilihan lain jika tidak meneruskan produksi.

"Enam bulan saya merasakan kesulitan mengembangkan usaha ini, tapi saya terus berusaha hingga pada akhirnya penjualan mulai naik secara bertahap,” beber Putri.

Kulpis kini sudah memasuki tahun ketiga, dan sejumlah karyawan dipekerjakan untuk memproduksi camilan dalam kemasan ini.

Seiring berjalannya waktu, permintaan pasar kemudian bertambah.

"Pemasaran ke berbagai wilayah di Jawa Barat seperti Cianjur, Bogor, Cirebon, hingga Bandung. Bahkan ke Pekanbaru dan Padang. Kalau luar negeri kami sudah kirim ke Malaysia, sedangkan Kanada, Filipina, dan Arab Saudi baru sebatas ada penawaran," ungkap Putri.

Dia pun terus berusaha mengembangkan pasar Kulpis.

"Kulpis ini waktu pertama penjualan dihargai Rp 8 ribu, akan tetapi sekarang sudah berjalan dua tahun menjadi Rp15 ribu untuk ukuran kemasan 85 gram. Tapi kalau ke reseller beda lagi harganya," ujar Putri.

Ada sejumlah rasa Kulpis yang dikembangkan Putri.

Omzet yang mereka raih, pasti bikin kamu berdecak kagum, karena bisa memperoleh hingga Rp 20 juta- Rp 25 juta dalam satu bulan.

"Kunci dalam usaha itu adalah fokus dalam semua hal, baik produksi maupun pemasaran," kata Putri. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co