GenPI.co - Sebelum kamu menyaksikan laga Manchester United vs Watford pada lanjutan Liga Inggris 2019/2020, ada baiknya menengok pertandingan sengit kedua tim pada masa lalu.
Salah satu laga yang tidak akan dilupakan oleh para pendukung MU adalah pertandingan pada 18 September 2016.
BACA JUGA: Ramalan Roy Kiyoshi Jadi Kenyataan, Netizen Bilang…
MU saat itu masih ditukangi Jose Mourinho, sedangkan Watford dibesut Walter Mazzarri.
Di atas kertas MU sangat diunggulkan. Sebab, komposisi pemain MU lebih mentereng.
MU diperkuat David De Gea, Paul Pogba, Zlatan Ibrahimovic, Anthony Martial, dan Eric Bailly.
Sementara itu, Watford mengandalkan pemain semenjana. Di antaranya, Odion Ighalo, Jose Holebas, Valon Behrami, dan Troy Deeney.
Meski memiliki skuad yang lebih mumpuni, MU ternyata tidak berdaya. MU ditekuk Watford dengan skor 1-3 di Vicarage Road.
Petaka MU dimulai ketika gawangnya dijebol oleh Etienne Capoue saat laga berjalan 34 menit.
MU sempat menyamakan kedudukan melalui Marcus Rahford pada menit ke-62.
Namun, Watford kembali unggul melalui donasi Juan Camilo Zuniga pada menit ke-83.
Deeney menambah derita MU setelah mencetak gol melalui eksekusi penalti sesaat sebelum laga usai.
Hasil itu membuat Mourinho mengukir rekor buruk. Dia harus menelan tiga kekalahan beruntun dalam semusim sejak Februari 2002 saat dirinya masih menukangi Porto.
Sebelum ditekuk Watford, MU dibekap Manchester City pada Premier League dan Feyenoord pada Liga Europa.
Mourinho mengatakan, ada tiga catatan dalam pertandingan melawan Watford.
Catatan pertama adalah penampilan anak asuhnya. Menurut Mourinho, anak asuhnya membuat beberapa kesalahan fatal.
Faktor kedua adalah wasit. Mourinho mengaku tidak bisa mengendalikan kesalahan wasit.
BACA JUGA: Alhamdulillah... Penyanyi Yuni Shara Segera Menikah
“Faktor ketiga adalah keberuntungan. Kami tidak memilikinya,” ujar Mourinho sebagaimana dilansir laman BBC. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News