Bermain Rangkap Jadi Strategi Baru PBSI, Fadia Siap Jadi Pelopor

15 Januari 2025 05:30

GenPI.co - PP PBSI membuka kesempatan bagi para pemain ganda untuk bermain rangkap di dua sektor.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PP PBSI Eng Hian mengatakan ia mencontohkan seperti yang dilakukan Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Fadia dipastikan akan bermain di dua sektor, yakni ganda putri bersama Lanny Tria Mayasari dan ganda campuran dengan Dejan Ferdinansyah.

BACA JUGA:  Fokus Tingkatkan Prestasi Atlet Nasional, PBSI Buka Seleksi Pelatih Teknik

Mereka akan tampil sebagai debutan di Indonesia Masters 2025 pekan depan.

“Jadi, kalau untuk program bermain rangkap terutama Dejan/Fadia, atau pun yang lainnya nanti, tujuannya adalah memaksimalkan potensi atlet. Jadi, kita tidak mau mengkotak-kotakkan,” kata Eng Hian, dikutip Selasa (14/1).

BACA JUGA:  Taufik Hidayat: PBSI Segarkan Tim Pelatih Demi Target Olimpiade Los Angeles 2028

Eng Hian membeberkan langkah ini sebagai cara untuk memaksimalkan potensi para atlet khususnya di Pelatnas PBSI.

“Pada saat atlet ini merasa, atau mereka malah bisa berprestasi di dua-duanya, dan atletnya komitmen, ya kenapa kita harus putuskan untuk mengotakkan lagi. Intinya adalah memaksimalkan potensi atlet. Itu tujuan awal kita, kenapa sekarang kita boleh bermain rangkap,” papar dia.

BACA JUGA:  PBSI Akui Hasil Buruk di Malaysia Open 2025, Evaluasi dan Adaptasi Jadi Fokus

Namun demikian, Eng Hian akan melihat strategi ini pada turnamen-turnamen berikutnya.

“Nanti lihat saja di turnamen-turnamen lainnya, terutama yang pertama, ya, nanti akan ada pasangan-pasangan yang gado-gado,” ungkap Eng Hian.

Di sisi lain, PBSI juga melakukan bongkar pasang pasangan.

Contohnya, yakni Fadia yang sebelumnya bersama Apriyani Rahayu kini duet dengan Lanny dan Dejan.

Pasangan baru Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati sebelumnya berpasangan dengan Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto.

Eng Hian membeberkan langkah ini adalah upaya PBSI untuk memberikan penyegaran serta mempersiapkan para atlet muda menuju turnamen-turnamen elite.

“Untuk program di ganda ini (targetnya) menuju (Olimpiade) 2028. Di tahun 2025 ini sudah ada persetujuan dari Ketum maupun Waketum I agar pelatih diperbolehkan untuk membongkar-pasang, mencari pasangan yang terbaik,” jelas Eng Hian.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co