GenPI.co - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta PBVSI untuk mengecek pengeluaran klub terkait menurunnya jumlah peserta Proliga 2025.
Sebelumnya ada tujuh tim yang sempat meramaikan ajang Proliga 2024. Namun, kini hanya ada lima peserta saja di Proliga 2025.
"Kalau tidak ditambah satu tim bentukan PBVSI, praktis hanya tinggal empat klub yang mengikuti Proliga 2025. PBVSI perlu mencari tahu mengapa penurunan ini terjadi," imbuh SBY dikutip dari Antara, Selasa (17/12).
SBY yang juga pemilik klub bola voli Jakarta LavAni itu menyarankan PBVSI untuk menelaah dan melakukan kajian terkait dengan penurunan jumlah peserta di Proliga 2025.
Ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu berpendapat bahwa setiap klub mempunyai batasan anggaran yang dikeluarkan dan tidak mempunyai kemampuan pembiayaan yang tinggi.
"PBVSI patut menelaah apakah penurunan ini dikaitkan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh tiap klub? Kalau jumlahnya makin besar atau kelewat besar, saya kira klub sulit untuk membiayainya," ungkap SBY.
SBY juga menyoroti rumor mengenai gaji pemain asing di Proliga mengalami kenaikan yang tajam dan di luar kemampuan klub-klub peserta.
Berangkat dari isu tersebut, SBY ingin PBVSI ketat dalam menerapkan kebijakan batasan gaji maksimal untuk pemain asing karena memberikan efek domino kesenjangan yang tinggi kepada pemain lokal.
"Gaji pemain asing yang sangat luar biasa menurut saya tidak tepat, karena menimbulkan kesenjangan yang makin tinggi dengan atlet lokal yang prestasinya tidak selalu kalah dengan asing," imbuh SBY.
Adapun kelima kontestan Proliga 2025 saat ini ialah Jakarta LavAni, Jakarta Bhayangkara Presisi, Palembang Bank SumselBabel, Jakarta Garuda Jaya, dan Surabaya Samator.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News