GenPI.co - Tiga sponsor utama Komite Olimpiade Internasional asal Jepang, yakni Toyota, Panasonic, dan Bridgestone mengakhiri kontrak mereka.
Dilansir AP News, hal itu membuat IOC tidak memiliki sponsor Jepang dan fokus kini diharapkan beralih ke Timur Tengah dan India untuk pendapatan sponsor baru.
Sponsor Jepang telah menolak Olimpiade, kemungkinan terkait dengan penundaan satu tahun penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020.
Penundaan tersebut mengurangi visibilitas sponsor karena para penggemar tidak diizinkan hadir di tempat pertandingan, meningkatkan biaya, dan mengungkap berbagai skandal korupsi di seputar Olimpiade.
Ketiganya termasuk dalam 15 sponsor Olimpiade TOP.
Ke-15 sponsor tersebut telah membayar total lebih dari USD 2 miliar kepada IOC dalam siklus Olimpiade empat tahun terakhir.
Toyota Motor Corp. mengonfirmasi pihaknya tidak akan memperbarui sponsornya setelah Olimpiade Paris, yang ditutup pada bulan Agustus.
Ketua Akio Toyoda mengatakan dalam pertemuan dealer AS bulan lalu bahwa tujuan IOC tidak sesuai dengan visi pembuat mobil tersebut.
"Sejujurnya, saya tidak yakin mereka (IOC) benar-benar fokus mengutamakan rakyat. Bagi saya, Olimpiade seharusnya hanya tentang menyaksikan atlet dari semua lapisan masyarakat dengan segala jenis tantangan mencapai hal yang mustahil," kata Toyoda dalam bahasa Inggris.
Toyoda berjanji untuk terus memberikan dukungan finansial kepada atlet Olimpiade dan Paralimpiade individu, serta Paralimpiade.
Toyota dilaporkan memiliki kontrak yang nilainya mencapai USD 835 juta, yang merupakan kontrak terbesar IOC saat diumumkan pada tahun 2015.
Kontrak tersebut mencakup empat Olimpiade yang dimulai dengan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Korea Selatan hingga Olimpiade dan Paralimpiade Paris yang baru saja selesai.
Sponsor TOP IOC adalah: ABInBev, Airbnb, Alibaba, Allianz, Atos, Bridgestone, Coca-Cola, Deloitte, Intel, Omega, Panasonic, P&G, Samsung, Toyota, dan Visa.
Produsen ban Bridgestone Corp., sponsor Olimpiade sejak 2014, mengatakan minggu ini pihaknya tidak akan memperbarui kesepakatannya dengan IOC setelah berakhir tahun ini.
"Keputusan ini muncul setelah evaluasi strategi merek korporat perusahaan yang terus berkembang dan komitmen ulangnya terhadap platform olahraga bermotor global yang lebih endemik," kata perusahaan yang berpusat di Tokyo itu dalam sebuah pernyataan.
Raksasa elektronik Panasonic Corp., sponsor IOC sejak 1987, bulan lalu mengatakan akan mengakhiri sponsorship-nya dan tidak memberikan alasan.
Keputusan itu diambil setelah "meninjau bagaimana sponsorship harus berkembang."
Olimpiade Tokyo diliputi skandal korupsi yang terkait dengan sponsor lokal dan pemberian kontrak.
Dentsu Inc, perusahaan pemasaran dan hubungan masyarakat Jepang yang besar, merupakan bagian pemasaran Olimpiade Tokyo dan berhasil mengumpulkan dana sponsor lokal sebesar USD 3,3 miliar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News