GenPI.co - Lampu kuning mulai menyala bagi Semen Padang setelah menelan 2 kekalahan beruntun dalam penampilan perdana di Liga 1 2024/2025.
Tim berjuluk Kabau Sirah ini kalah 1-3 dari Borneo FC Samarinda dan 0-2 dari Bali United FC.
Kondisi ini bisa makin berbahaya apabila tim asuhan pelatih Hendri Susilo tak segera bangkit.
Hasil buruk bisa membawa Semen Padang ke zona degradasi.
Manajer Semen Padang, Win Bernadino, mengatakan setelah kekalahan melawan Bali United pada Minggu (18/8) lalu, manajemen langsung melakukan pertemuan dan evaluasi.
“Kita melakukan evaluasi. Hasil dua pertandingan ini menjadi catatan buruk,” kata Win Bernadino, dikutip ligaindonesiabaru.com, Kamis (22/8).
Hasrat bersaing di level elite masih belum terwujud karena kalah 2 kali beruntun.
Akibatnya, Semen Padang harus terperosok ke peringkat 16 atau posisi tiga terbawah di zona merah.
Dia menegaskan tim harus segera memperbaiki kesalahan dalam dua laga ini.
Menurut dia, evaluasi dilakukan tidak hanya kepada pemain saja, tapi juga tim pelatih.
Manajemen bahkan memberikan tenggat waktu untuk pelatih kepala untuk melakukan pembenahan.
“Kita semua tentunya berharap hasil terbaik untuk tim. Dan kita akan lihat satu laga kandang melawan PSS Sleman nanti. Ini menjadi pertaruhan untuk pelatih kepala, apakah akan dipertahankan atau tidak,” papar dia.
Pada laga berikutnya, Semen Padang akan menjamu PSS Sleman di Stadion STIK, Jakarta pada Senin (26/8) sore.
Pelatih kepala Semen Padang, Hendri Susilo, mengakui hasil buruk anak asuhnya di Liga 1.
“Persiapan pramusim kita menyambut BRI Liga 1 ini memang tidak ada, dan persiapan tim juga termasuk terlambat. Tentunya ini menjadi tantangan untuk Semen Padang dan semuanya memang butuh proses dan juga butuh waktu untuk membenahi banyak aspek yang harus dibenahi,” jelas Hendri Susilo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News