GenPI.co - Pelatih Persikabo Djadjang Nurdjaman membongkar biang kerok timnya bisa terdegradasi.
Persikabo saat ini baru mengoleksi 17 poin dari 30 pertandingan yang mereka miliki sebagai tim penghuni dasar klasemen Liga 1.
Dengan sisa empat pertandingan yang masih akan dimainkan Persikabo, mereka maksimal hanya akan dapat meraup total 29 poin.
Sedangkan tiga tim yang menghuni tiga posisi teratas dari batas aman degradasi, yakni Persita Tangerang, Arema FC, dan PSS Sleman, masing-masing memiliki 31 poin.
Keterpurukan Persikabo, diakui oleh Djadjang Nurdjaman, adalah karena masalah mental para pemainnya.
Pria yang akrab disapa Djanur itu didatangkan klub berjuluk Laskar Padjadjaran tersebut pada pertengahan Maret 2024.
Durinya mengisi posisi yang ditinggalkan Aji Santoso, yang dipecat setelah kekalahan 1-2 dari Dewa United pada awal bulan Maret 2024.
Pada laga pertamanya, Kamis (28/3), Djanur gagal membawa Persikabo meraih hasil positif.
Mereka justru dihantam tuan rumah Persik Kediri dengan kekalahan 2-5, yang sekaligus memastikan Persikabo akan terdegradasi dari Liga 1 pada akhir musim.
“Susah memang mengangkat mental pemain kami yang sudah sekian lama tidak meraih kemenangan, dan bagi saya itu pekerjaan yang sulit karena ini faktor mental, sulit bangkit sehingga kekalahan elementer yang tidak perlu dibuat terjadi di laga penting ini, sehingga kami bisa kemasukan empat gol di babak pertama,” kata Djanur dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Jumat (29/3).
Mantan pelatih Persib Bandung itu meyakini mental yang anjlok membuat para punggawanya gagal tampil dengan konsentrasi penuh.
“Bisa dilihat hampir semua kesalahan pemain sendiri, dua gol dari sisi kanan yang di-crossing ke tengah itu diambil sekali, kemudian yang ketiga dari pemain passing ke Flavio (Silva) langsung berhadapan dengan kiper seperti hadiah,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News