GenPI.co - Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy berbicara jujur apa adanya terkait isu Peru yang gantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Muhadjir Effendy, yang juga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sama sekali tidak tahu soal kabar tersebut.
Di sisi lain, Muhadjir juga meyakini bahwa FIFA memahami sikap Indonesia soal pro-kontra keikutsertaan Israel dalam putaran final Piala Dunia U-20 2023.
"Ah A1 mana itu (Peru, red)? Belum. Belum. Lihat nanti perkembangan, yang jelas Insyaallah FIFA sangat paham dengan Indonesia dan tidak akan ada itu, mudah-mudahan ya, tidak akan ada sanksi-sanksi yang dibayangkan yang seram-seram itu," ucap Muhadjir, Selasa (28/3).
Pernyataan itu disampaikan hanya satu hari setelah Muhadjir menyebut bahwa Pemerintah Indonesia berpegang penuh kepada Undang-Undang Dasar RI 1945 dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20 di tengah pro-kontra keikutsertaan Israel.
Muhadjir, pada Senin (27/3), menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengirimkan sejumlah syarat sesuai UUD 1945 kepada FIFA sembari menyebut bahwa syarat-syarat tersebut tidak dikabulkan.
Kali ini Muhadjir mengatakan bahwa ada syarat yang telah diakomodasi oleh FIFA.
"Ada. Ya nanti, tunggu pengumuman dari FIFA. Insyaallah tidak seseram yang dari para analis," kata Muhadjir.
Piala Dunia U-20 Tahun 2023 rencananya digelar pada enam stadion di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.
Namun status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 diliputi tanda tanya menyusul pembatalan acara pengundian grup yang sedianya dilangsungkan pada 31 Maret 2023.
Pembatalan pengundian grup itu diumumkan oleh FIFA pada Sabtu (25/3), di tengah menguatnya pernyataan-pernyataan penolakan keikutsertaan tim nasional Israel yang sudah memperoleh tiket putaran final ajang tersebut.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News