GenPI.co - Pengamat politik Ujang Komarudin menyanjung tinggi keputusan Zainudin Amali untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Ujang Komarudin melihat Zainudin Amali sangat menjunjung etika dalam mengamban jabatan publik.
"Saya kira ini sikap yang luar biasa, mengutamakan etika dalam mengemban jabatan publik," ucap Ujang dikutip dari Antara, Selasa (14/3).
Zainudin Amali mundur dari jabatan Menpora, menurut Ujang, karena alasannya ingin mengurus sepak bola.
Mengingat dengan jabatan Menpora harus mengurus semua cabang olahraga sehingga tidak etis bila Amali hanya fokus mengurusi satu cabang olahraga saja.
Selain itu, keputusan Amali mundur juga dinilai Ujang untuk menjaga supaya tidak terjadi konflik kepentingan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menyatakan sejatinya, posisi sebagai Menpora dan Wakil Ketua Umum PSSI bisa berjalan bersamaan sepanjang bisa membagi waktu. Bahkan, hal ini sudah diizinkan oleh Presiden Joko Widodo.
Namun demikian, Zainudin Amali tidak melakukan hal itu.
Ujang melihat Amali ingin menunjukkan bahwa etika politik harus dijunjung oleh pejabat publik.
Selain itu, Amali juga ingin memperlihatkan bahwa mengabdi kepada bangsa dan negara tidak harus melihat tinggi rendahnya jabatan tersebut.
Pasalnya, bagi kalangan umum akan melihat tidak masuk akal seseorang mundur dari menteri untuk menjadi Waketum PSSI yang jabatannya yang lebih di bawah.
"Pak Amali ini menjadi contoh etika politik pejabat, yang memilih fokus di salah satu jabatan ketika diberikan dua jabatan sekaligus," katanya menegaskan.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News