GenPI.co - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) buka-bukaan terkait wakilnya yang gagal meraih gelar juara India Open 2023.
Pihak PBSI dikabarkan akan melakukan evaluasi hasil timnas yang gagal meraih target dua gelar juara dari ajang India Open 2023.
Aryono Miranat selaku manajer Timnas Indonesia dari PBSI menyayangkan dua target gelar juara dari tunggal dan ganda putra gagal terlaksana.
"Targetnya memang diharapkan bisa merebut dua gelar dari tunggal dan ganda putra. Sayangnya kita tidak berhasil," ujar Aryono dilansir dari PBSI, Minggu (22/1).
Lebih lanjut, PBSI menilai kegagalan di turnamen berkategori BWF Super 750 itu karena tingkat persaingan bulu tangkis dunia saat ini begitu ketat dan kekuatan para pemain sangat merata.
"Performa pemain, terutama tiga wakil yang ke semifinal, itu sudah tampil maksimal. Mereka sudah berjuang keras, tetapi lawan memang lebih baik. Para pemain kita sudah menampilkan performa maksimal. Apalagi saat ini persaingan dunia sangat ketat," ujar Aryono menjelaskan.
Pada laga semifinal, Sabtu (21/1), Ginting gagal maju ke partai puncak setelah kalah 25-27, 21-15 dari Kunlavut Vitidsarn asal Thailand.
Lalu Jonatan Christie mengalami nasib serupa usai dihentikan pemain nomor satu dunia asal Denmark, Viktor Axelsen, dengan 6-21, 12-21.
Menariknya, Kunlavut Vitidsarn berhasil meraih gelar juara India Open 2023 setelah mengalahkan Axelsen pada partai puncak.
Sedangkan ganda putra peringkat satu dunia Fajar/Rian, takluk di tangan juara dunia 2022 Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) dengan rubber game 21-11, 15-21, 16-21.
"Kami mohon maaf karena belum berhasil maju ke final. Kami tentu juga kecewa dengan hasil ini," ujar Fajar.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News