GenPI.co - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menyinggung performa Apriyani/Fadia dan Gregoria Mariska Tunjung.
Sebelumnya, PBSI diketahui mulai merancang persiapan untuk menghadapi musim kompetisi 2023 bagi atlet penghuni Pelatnas Cipayung dengan berfokus pada aspek nonteknis.
Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.
"Di tahun depan kita akan fokus pada pembenahan dan peningkatan faktor nonteknis," ucap Rionny Mainaky, Senin (12/12).
Rionny sendiri berkaca dari hasil pada ajang BWF World Tour Finals 2022 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, 7-11 Desember lalu.
Menurut Rionny, Skuad Merah Putih tampil cukup baik dan mampu menyabet dua runner-up yang diraih oleh ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan tunggal putra Anthony Ginting.
Bahkan lima wakil lainnya yang bermain pada seluruh nomor sudah menunjukkan permainan yang memuaskan. Hanya saja, faktor nonteknis masih menjadi ganjalan bagi wakil Indonesia untuk bermain lebih prima.
Dirinya mencontohkan, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus bisa memperbanyak variasi permainan dan memperkuat pertahanan.
"Pola permainan Apri/Fadia sudah mulai terbaca lawan, jadi harus dicari variasi-variasi lain agar tidak monoton. Pertahanannya juga diperkuat," kata Rionny menambahkan.
Namun Rionny turut mengapresiasi perkembangan positif pemain lainnya, misalnya Gregoria Mariska Tunjung yang terbilang tahan banting kala menghadapi lawan-lawan berat pada penyisihan grup.
"Gregoria sudah bisa mengalahkan Chen Yu Fei, merepotkan An Se Young serta Akane Yamaguchi. Itu sesuatu yang cukup luar biasa. Kepercayaan diri dan mentalnya sudah mulai kembali, ini yang penting. Tapi PR-nya adalah di ketahanan otot dan sedikit fokusnya. Kami akan terus tingkatkan," tambah Rionny.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News