GenPI.co - Karier Kapten Timnas Ekuador Enner Valencia sempat terseok-seok sebelum bersinar pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Ketika bergabung dengan Emelec saat usianya 19 tahun, Valencia juga harus menghadapi kenyataan pahit.
Dia harus tidur di Stadion Capwell. Selain itu, kehidupan sehari-harinya juga jauh dari kata layak.
“Saya sering tidak makan karena tidak punya uang. Saya rela melakukannya karena cinta sepak bola,” ucap Valencia kepada Daily Mail.
Meski sempat gagal menunjukkan performanya, Valencia akhirnya mendapatkan momentum setelah Jorge Sampaoli menjadi pelatih Emelec.
Pada 2011, dia mencetak sembilan gol dari 30 laga. Setelah tampil baik bersama Emelec, dia hengkang ke Pachuca.
Pada 2014, dia pindah ke West Ham United. Namun, performanya tidak memuaskan. Dia lantas dipinjamkan ke Everton pada 2016.
Valencia kembali gagal bermain apik. Dia akhirnya dilego ke Tigres UANL pada 2017. Performanya membaik.
Berdasarkan data Transfermarkt, dia mencetak 34 gol dan 14 assist dalam 118 laga. Pada 2020, Fenerbahce membeli Valencia.
Hingga saat ini dia sudah mencetak 41 gol dan 14 assist dalam 90 pertandingan. Kehidupan Valencia di luar lapangan pun sempat menyita perhatian publik.
Pada Oktober 2016, dia pernah diburu polisi karena berselisih dengan mantan istrinya soal biaya hidup anaknya.
Keluarganya pun sempat menjadi sasaran geng bersenjata ketika nama Valencia terus meroket. Adiknya pernah diculik dan ditahan sepuluh hari pada Agustus 2020. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News