GenPI.co - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara tegas akan membentuk tim transformasi bersama Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Tim Transformasi tersebut dibentuk sebagai buntut panjang dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa pada Sabtu (1/10).
Melalui video yang diunggah akun Instagram resminya, Jumat (7/10), Jokowi mengatakan FIFA akan berkantor di Indonesia untuk sementara waktu.
"Selama proses pembentukan tim, FIFA akan berkantor di Indonesia," ujar Jokowi.
Tidak hanya itu, Presiden FIFA Giani Infantino akan berkunjung ke Indonesia sekitar bulan Oktober atau November untuk melakukan diskusi dengan pemerintah Indonesia.
Jokowi juga menyampaikan bahwa meskipun terjadi tragedi yang menelas sedikitnya 131 orang meregang nyawa dan ratusan lainnya luka-luka, FIFA tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
Kepastian tersebut didapatkan dari surat resmi yang dikirimkan FIFA kepada pemerintah Indonesia.
"Kemarin saya menerima surat dari FIFA yang merupakan tindak lanjut dari hasil bicara saya per telpon dengan Presiden FIFA Giani Infantino 3 Oktober lalu. Berdasar surat itu, Alhamdulillah sepakbola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan berupaya memperbaiki sepak bola Indonesia agar tragedi serupa tidak akan terjadi kembali.
Melalui kerja sama dengan FIFA dan AFC setidaknya ada lima fokus utama yang akan dilakukan , pertama membangun standar keamanan stadion.
Kedua, menyusun standar protojkol dan pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan stadion.
Ketiga, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub sepak bola di Indonesia termasuk input dari perwakilan suporter.
Keempat, memperbaiki pengaturan jadwal pertandingan dan terakhir melakukan pendampingan dari para ahli.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News