GenPI.co - Timnas Indonesia bisa saja tidak mendapat hukuman dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) atas Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu catatan sejarah terkelam yang pernah dialami sepak bola dunia.
Bentrok antara fans Arema FC dengan aparat keamanan seusai laga kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) menelan ratusan korban jiwa.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Malang tercatat 131 orang meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut, sehingga menjadikan tragedi Kanjuruhan menjadi paling mematikan kedua dalam sejarah setelah kisruh di Peru pada 1964.
Tragedi mengerikan ini disebut-sebut akan berdampak pada dikenakannya sanksi FIFA yaitu larangan partisipasi negara pada kompetisi internasional.
Kendati demikian, melihat sejarah sebelumnya, ternyata dari sejumlah pertandingan sepak bola yang berakhir mematikan tidak ada yang dijatuhi hukuman FIFA.
Sebelum kejadian di Kanjuruhan, tragedi serupa pernah terjadi di Port Stadium, Mesir pada 2012.
Kejadian tersebut terjadi pada laga antaran Al Masry dan Al Ahly, setidaknya tercatat 73 korban jiwa dalam kericuhan.
FIFA ternyata tidak menjatuhi hukuman pada Mesir, meskipun pemerintah setempat memberhentikan sejumlah pejabat Federasi Sepak Bola Mesir (EFA).
Kala itu, Presiden FIFA Sepp Blatter hanya meminta pejabat EFA yang dipecat dikebmbalikan jabatannya karena bertentangan dengan aturan FIFA.
Melihat dari sejarah tersebut, maka kecil kemungkinan Indonesia akan mendapat hukuman dari FIFA.
Sementara itu, pemerintah Indonesia telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang bertugas menginvestigasi dan menyelesaikan tragedi tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News