GenPI.co - Bek Persik Kediri Arthur Irawan marah. Dia menantang suporter Persik yang menyorakinya.
Momen itu terjadi setelah Persik bermain imbang melawan PSM Makassar dengan skor 0-0 pada pekan kedelapan Liga 1 2022 di Stadion Brawijaya, Jumat (2/9).
Saat menuju ruang ganti, Arthur disoraki penonton. Suporter Persik Kediri meneriakkan kata Arthur Out.
Arthur yang tidak terima menantang balik suporter tersebut. Dia bahkan terkesan ingin mengajak suporter itu berkelahi.
Video Arthur menantang suporter pun viral di media sosial. Tantangan Arthur mendapatkan sambutan dari beberapa suporter Persik.
Melalui media sosial, mereka menyuarakan mengosongkan stadion pada pertandingan lanjutan Persik.
Sebagian suporter Persik merasa tidak puas terhadap penampilan Arthur. Arthur Irawan sendiri sering mendapatkan kesempatan bermain meskipun tidak selalu hingga laga berakhir.
Kekesalan suporter Persik bertambah karena performa tim pujaannya melempem pada musim ini.
Saat ini, Persik duduk di posisi juru kunci karena hanya mendapatkan dua kali seri dan menelan enam kekalahan dalam delapan laga.
Tidak berselang lama, entah menjawab desakan suporter atau tidak, Arthur mencurahkan isi hatinya melalui akun Instagram.
“Diam bukan berarti tidak beraksi. Pikir panjang sebelum membuat tindakan dan sebaiknya pilih kata-kata yang tepat,” tulis Arthur.
Menurut Arthur, semua tindakan ada konsekuensinya. Dia menyebut semua orang memiliki batasan.
Mantan pemain PSS Sleman itu juga ingin hidup tenang dan bahagia apabila kerja keras dan pengorbanannya tidak diapresiasi.
“Percayalah bukan saya yang rugi,” imbuh Arthur Irawan.
Manajemen Persik pun buka suara. General Manager Persik Andi Abdusalam Tabusalla mengatakan timnya selalu berusaha meraih kemenangan.
Menurut dia, tidak hanya suporter yang kecewa, semua internal tim juga merasakan hal serupa ketika Persik mendapatkan hasil buruk.
“Jangan sampai ada pihak tidak bertanggung jawab yang justru memanfaatkan situasi ini untuk memecah konsentrasi,” kata Andi Abdusalam.
Bagi Arthur, didesak mundur oleh suporter bukanlah hal baru. Tagar Arthur Out pernah menggema saat Arthur Irawan membela PSS Sleman.
Saat itu, para suporter PSS merasa gerah karena performa timnya tidak sesuai harapan.
Kejengkelan para suporter memuncak setelah PSS dikalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 1-3 pada pekan kelima Liga 1 2021 di Stadion Maguwoharjo, Rabu (29/9/2021).
Para suporter pun bergerak untuk menyelamatkan nasib PSS. Salah satunya ialah Brigata Curva Sud (BCS).
Mereka membawa tuntutan kepada Bupati Sleman Sri Purnomo agar menyelamatkan nasib PSS.
BCS PSS juga menemui Komisaris Utama PT PSS Agus Projosasmito di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, BCS PSS menemukan fakta bahwa salah satu pemegang saham mayoritas PSS ialah Effy Soenarni Soeharsono.
“Fakta yang ditemukan bahwa Ibu Effy adalah ibu dari Arthur Daniel Irawan,” cuit BCS PSS pada 14 Oktober 2021. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News