GenPI.co - Status keikutserataan tunggal putra China, Shi Yuqi dalam Kejuaraan Dunia 2022 kini dipertanyakan oleh pejabat Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF).
Baru-baru ini, Asosiasi Bulu tangkis China (CBA) mendapat sorotan dunia setelah diketahui mendaftarkan nama Shi Yuqi pada Kejuaraan Dunia 2022 yang digelar di Jepang, Agustus mendatang.
Sejatinya, kabar kembalinya Shi Yuqi ke turnamen internasional disambut baik oleh para penggemar, mengingat dirinya telah lama absen dari berbagai turnamen sejak Piala Thomas 2020 yang digelar Oktober 2021.
Sebagai informasi, Shi Yuqi dijatuhi hukuman larangan bertanding oleh CBA usai perilaku kurang pantas saat melawan pemain Jepang, Kento Momota pada Piala Thomas 2020.
Kendati demikian, kehadiran Shi Yuqi pada Kejuaraan Dunia 2022 menjadi pertanyaan besar bagi banyak pihak.
Pasalnya, Shi Yuqi diketahui sebelumnya telah menolak undangan (wildcard) dari BWF di Phase 1.
Menurut aturan BWF di pasal 3.3.20, setiap pemain/pasangan yang telah menolak undangan BWF sejak di Phase 1, tidak bisa membatalkan keputusan awalnya alias tidak bisa terdaftar lagi.
Kejadian tersebut pun juga dipertanyakan oleh seorang pejabat BWF yang tidak ingin disebutkan namanya.
"Saya hanya tidak bisa habis pikir bagaimana BWF bisa meloloskan hal semacam itu," kata pejabat ofisial dilansir dari New Straits Times, Kamis (21/7).
"Padahal kan jelas-jelas peraturannya menyatakan bahwa setiap pemain yang sudah menolak wildcard di Phase 1, tidak bisa lagi terhitung sebagai wakil yang eligible (bisa masuk lagi). Kondisi ini memunculkan imej yang buruk dan tidak bagus untuk BWF," tutupnya.
Bergabungnya nama besar seperti Shi Yuqi tentu bisa menaikan minat penonton hingga mengubah peta persaingan.
Kehadirannya tentu bisa menjadi aral tambahan bagi pemain andalan Indonesia seperti Anthony Ginting dan Jonatan Christie.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News