Saat Presiden Soekarno Larang Timnas Indonesia Main Lawan Israel

27 Juni 2022 07:57

GenPI.co - Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno ternyata pernah melarang Skuad Garuda bermain lawan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958.

Timnas Indonesia sejatinya pernah memiliki kesempatan mentas di Piala Dunia, andai tidak ada larangan dari Soekarno.

Hal ini terjadi pada 1957, saat Timnas Indonesia berhasil lolos babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 1958.

BACA JUGA:  PSSI Pasrah, Rela Lepas Shin Tae Yong Tinggalkan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia berada di Subgrup 1 bersama China, sejatinya ada dua negara lagi yang berada di subgrup yang sama tetapi mengundurkan diri yaitu Taiwan dan Australia.

Pada 12 Mei 1957, Timnas Indonesia berhasil menang 2-0 atas China di Jakarta, tetapi China berhasil membalas dendam pada pertemuan kedua di Beijing, 2 Juni 1957.

BACA JUGA:  Takuti Timnas Indonesia U-19, Vietnam Lakoni Latihan Bak Neraka

Alhasil, Indonesia dan China harus memainkan satu laga play-off di tempat netral, dalam hal ini Myanmar pada 23 Juni 1957.

Timnas Indonesia bermain imbang 0-0 atas China sehingga berhak lolos ke babak selanjutnya karena unggul agregat gol 5-4.

BACA JUGA:  Timnas Indonesia U-19 Ditahan Persija, Ini Dalih Shin Tae Yong

Sementara di Subgrup 2, Israel pun berhak lolos ke babak selanjutnya setelah Turki mengundurkan diri karena menolak berlaga di zona Afrika dan Asia.

Di Subgrup 3, Mesir menang WO usai Siprus mundur, dan di subgrup 4 Sudan berhasil lolos setelah mengalahkan Suriah.

Kisah ini menjadi menarik saat babak berikutnya, Indonesia harus melawan Israel, sedangkan Mesir berhadapan dengan Sudan.

Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) diketahui mengajukan permohonan kepada Federasi Sepak bola Dunia (FIFA) agar laga tersebut digelar di tempat netral, tetapi tidak dikabulkan.

Oleh karena itu, Timnas Indonesia menolak untuk bertanding melawan Israel dan memilih mengundurkan diri.

Melansir dari Football Villains, Minggu (26/6), keputusan tersebut diambil sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap Israel yang dianggap menjajah Palestina.

"Indonesia yang secara politik sedang getol-getolnya mengumandangkan perlawanan terhadap neokolonialisme, menganggap Israel sebagai penjajah rakyat Palestina. Dan, karena itu, mereka menolak bertanding di Israel,” tulis Owen A. McBall dalam Football Villains.

Kiper Timnas Indonesia saat itu, Maulawi Saelan sebelumnya juga pernah menceritakan bahwa keputusan tersebut diambil menyusul adanya perintah langsung dari Presiden Soekarno.

Kini, setelah 65 tahun, Israel dipastikan akan datang ke Indonesia untuk bertanding pada Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Jakarta, Palembang, Bandung, Solo, Surabaya dan Bali mulai pada 20 Mei tahun depan.

Hal ini dipastikan setelah Israel melaju ke semifinal Euro U-19, dan bergabung bersama Prancis, Inggris, dan Italia sebagai perwakilan Eropa.

Kendati demikian, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menegaskan bahwa tidak akan mengulang sejarah tersebut, meskipun berpeluang dihadapkan para kejadian serupa.

Melansir dari antara, Minggu (26/6) Zainudin Amali menjamin dirinya tidak akan mencampuradukan olahraga dengan politik.

"Ya mereka tetap bisa datang bermain dan itu sudah kami bahas dari 2019. Semua negara yang lolos menjadi peserta akan kami persilakan bermain," tutur Zainudin.

Zainudin juga menegaskan bahwa pihak keamanan Indonesia siap untuk mengamankan seluruh rangkaian penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co