GenPI.co - Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro mengatakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) harus tegas melindungi para pemain klub-klub Liga 1.
Hal tersebut diungkapkan setelah polemik antara Marko Simic dan Persija Jakarta muncul ke permukaan.
Simic mengaku gajinya selama satu tahun tidak dibayar Persija.
"Seharusnya ada sanksi dari PSSI," ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (27/4).
Namun, Indro mengatakan harus dilihat terlebih dahulu bagaimana peraturan yang ada di PSSI.
Menurutnya, jangan sampai melanggar juga, harus bergantung dari peraturan yang ada.
"Akan tetapi bagi saya PSSI harus tegas untuk melindungi pemain dari hal-hal semacam itu," katanya.
Indro mengatakan jangan demi ambisi klub jor-joran, tetapi malah menyalahi kontrak kepada pemain.
Simic akhirnya mengakhiri kontraknya secara sepihak karena menurutnya hak dirinya tidak dipenuhi oleh Persija.
Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh Persija pada Rabu (27/4) melalui pernyataan resmi dari presiden klub, Prapanca.
"Tidak benar ada pernyataan yang menyebutkan bahwa gaji pemain tidak dibayar selama satu tahun," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta yang diterima GenPI.co, Rabu (27/4/2022).
Dia tidak menampik memang ada penyesuaian gaji yang diberikan kepada Marko Simic karena adanya pandemi Covid-19.
Hal ini juga mengacu pada keputusan dari PSSI terkait pemberhentian kompetisi karena adanya pandemi Covid-19.
Dasarnya adalah Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020.
"Dalam situasi itu, semua pemain termasuk Marko Simic sepakat akan kebijakan tersebut yang dituangkan dalam adendum pertama, sehingga semua berjalan sebagaimana mestinya," jelasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News