Ranking BWF Turun, Jonatan Christie Ingin Juara Korea Open 2022

07 April 2022 07:57

GenPI.co - Pebulu tangkis tunggal putra, Jonatan Christie ingin raih juara Korea Open 2022 lantaran posisinya di ranking BWF terancam turun drastis.

Jonatan Christie sukses melalui babak pertama Korea Open 2022, usai menang atas wakil Malaysia, Soong Joo Ven, Rabu (6/4).

Bermain di Palma Indoor Stadium, Suncheon, Jonatan Christie mengakhiri pertandingan melalui dua game langsung dengan skor 21-13, 21-15.

BACA JUGA:  Jonatan Christie dan Anthony Ginting Siap Menggila di Korea Open

Menanggapi hasil tersebut, Jonatan mengaku bersyukur bisa meraih kemenangan meskipun saat ini dirinya masih beradaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock.

"Puji Tuhan bisa lolos ke babak kedua. Hari ini masih adaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock," ujar Jonatan dilansir dari laman resmi PBSI, Rabu (6/4).

BACA JUGA:  Cara Anthony Ginting vs Jonatan Christie di Final Korea Open 2022

"Saya juga masih sedikit mengalami jetlag setelah satu bulan di Eropa kemarin. Kondisi belum terlalu fit, kaki masih terasa kurang ringan," imbuhnya.

Dengan kemenangan itu, Jonatan pun berhak melaju ke babak kedua Korea Open 2022 dan akan berhadapan dengan wakil Jepang, Kodai Naraoka, Kamis (7/4).

BACA JUGA:  Bukan Main, Jonatan Christie Jadi Pelatih di Korea Open 2022

Pada pertandingan mendatang, Jonatan mengaku ingin lebih menikmati permainan dan mengatur strategi dengan tepat.

"Untuk besok saya ingin main lebih enjoy dan rileks. Bola di sini agak berat dan lambat, jadi harus punya strategi yang tepat di setiap babak, tidak boleh asal," jelas Jonatan.

Jawara Swiss Open 2022 tersebut bertekad untuk melaju sejauh-jauhnya, bahkan merebut gelar juara Korea Open 2022.

Hal ini dilakukan Jonatan demi mengamankan posisinya di top 10 dunia jika Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) memutuskan untuk membuka sistem pembekuan poin.

"Saya mau cari poin sebanyak-banyaknya di sini, jaga-jaga kalau BWF nanti mulai mencabut sistem pembekuan rangking," ujar Jonatan.

"Kalau tidak dapat poin yang banyak sekarang, saya pasti terlempar jauh karena saya kurang maksimal di turnamen-turnamen saat pandemi," katanya.

Sebagai informasi, peringkat dunia yang saat ini ada di laman resmi BWF merupakan akumulasi poin sejak Maret 2020.

Sejatinya, peringkat tersebut dihitung dari akumulasi poin tertinggi dari 10 turnamen hanya dalam 52 minggu.

Kebijakan pembekuan poin tersebut diberlakukan lantaran situasi pandemi Covid-19 yang membuat banyak turnamen batal dilaksanakan.

Belum lama ini, BWF memberikan informasi bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menghapuskan pembekuan peringkat tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co