Siasat Licik Abramovich, Lepas Chelsea Saat Rusia Serang Ukraina

GenPI.co - Roman Abramovich disinyalir memiliki siasat licik usai memutuskan untuk melepas Chelsea di saat Rusia melakukan serangan ke Ukraina.

Abramovich secara resmi telah melepas kepengurusan Chelsea kepada The Chelsea Fondation yakni badan amal dari klub tersebut pada Sabtu (26/2).

Dengan demikian, Abramovich masih menjadi pemilik sah Chelsea tetapi tidak lagi terlibat pada operasional klub.

BACA JUGA:  Perang Rusia dan Ukraina Bikin Nasib Chelsea di Ujung Tanduk

Segala urusan klub akan di oleh The Chelsea Fondation yang dikepalai oleh Brue Buck, sementara terkait transfer dan kontrak akan diurus oleh Marina Granovskaia, Petr Cech, dan Thomas Tuchel.

Keputusan ini diambil menyusul ikut terseretnya nama Abramovich dalam invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/2).

BACA JUGA:  Hujan Gol, Liverpool Kalahkan Chelsea Secara Dramatis

Pasalnya, sang taipan asal Rusia tersebut diduga memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Bahkan, Abramovich disebut sebagai salah satu sosok yang membantu Putin melancarkan serangan ke Ukraina.

BACA JUGA:  Kalahkan Chelsea di Carabao Cup, Liverpool Borong Rekor Gila

Di sisi lain, laporan dari Goal International pada Senin (28/2), keputusan pemindahan kekuasaan atas Chelsea merupakan keputusan sepihak dari Abramovich.

Bahkan anggota yayasan The Chelsea Fondation belum menyetujui peralihan tersebut dan mempertimbangkan masalah hukum dan kode etik di Inggris.

Sedangkan anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, Chris Bryant menilai hal tersebut merupakan siasat licik Abramovich untuk menghindari sanksi pemerintah Inggris akibat hubungannya dengan Rusia.

“Saya khawatir ini adalah tipu muslihat klasik Rusia untuk menyelamatkan dirinya dari sanksi,” ujar Chris Bryant.

“Dia bisa menyelamatkan dirinya dari banyak gangguan dengan mengutuk Putin dan invasi kriminalnya ke Ukraina,” tutupnya.(*)