GenPI.co - Timnas Indonesia diprediksi mendapat untung lantaran Kim Pan Gon bisa bawa sial ke Malaysia.
Baru-baru ini, pemilihan pelatih baru Malaysia berhasil mencuri perhatian publik, tidak terkecuali para pencinta sepak bola Indonesia.
Pasalnya, setelah ditinggal Tan Cheng Hoe, Asosiasi Sepak bola Malaysia (FAM) memutuskan untuk menggaet pelatih asal Korea Selatan, mengikuti jejak Timnas Indonesia dan Vietnam.
Pilihan FAM jatuh kepada Kim Pan Gon, pria yang dikenal sebagai dalang di balik kepergian Shin Tae Yong dari Timnas Korea Selatan pada 2018 lalu.
Kendati demikian, keputusan FAM mendatangkan Kim Pan Gon terbilang penuh risiko dan bahkan bisa membawa sial ke Malaysia.
Kim Pan Gon tercatat sudah lebih dari empat tahun tidak menjadi pelatih sepak bola, sebelumnya menjabat sebagai direktur tim nasional Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) sejak Desember 2017.
Selain itu, Kim Pan Gon juga tidak memiliki catatan emas dalam kariernya baik sebagai pemain maupun pelatih.
Kim Pan Gon terakhir kali menjadi pelatih saat menangani Timnas Hong Kong pada periode 2012-2017.
Melansir dari The Star, Presiden FAM Hamidin Mohd Amin tetap percaya bahwa Kim Pan Gon memiliki keahlian yang pas untuk membangkitkan Timnas Malaysia.
"Meski dia tidak memegang posisi pelatih dalam empat tahun terakhir bersama klub atau negara, Kim Pan Gon merupakan direktur tim nasional KFA dan memiliki peran penting dalam membawa Paulo Bento sebagai pelatih Korea Selatan," ucap Hamidin pada Sabtu (22/1) kemarin.
"Sekarang Korea Selatan berada di posisi terbaik pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan rekor tidak terkalahkan di putaran ketiga," sambung Hamidin.
Hamidin juga menjelaskan bahwa selain kemampuan teknis, Kim Pan Gon memiliki jaringan internasional yang luas serta tidak memiliki kendala komunikasi karena fasih berbahasa Inggris.
"Kami menggunakan empat faktor dalam menentukan pelatih baru. Kami ingin dia punya pengetahuan soal sepak bola Malaysia, jaringan internasional yang luar, mengerti rivalitas dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara dan punya kemampuan teknis," ucap Hamidin.
"Dia juga lancar dalam bahasa Inggris, yang akan memudahkan dia untuk melakukan komunikasi dengan pelatih lokal, staf manajemen, pemain dan media. Dia juga punya banyak pengetahuan mengenai sepak bola ASEAN serta Asia," tuutp Hamidin.
Dengan minimnya pengalaman melatih sepak bola dari Kim Pan Gon, hal ini bisa menjadi petaka untuk Malaysia.
Jikalau petaka untuk Malaysia, tentu saja menjadi sebuah keuntungan untuk Timnas Indonesia.
Pasalnya, Timnas Indonesia dan Malaysia memiliki potensi untuk bertemu kembali di ajang Piala AFF 2022 mendatang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News