GenPI.co - Pengakuan menghujam nurani, ternyata ini alasan pebulu tangkis legendaris, Mia Audina tinggalkan Indonesia ke Belanda.
Nama Mia Audina mungkin kini lebih dikenal sebagai pemain bulu tangkis Tanah Air yang hijrah ke Belanda mengikuti sang suami.
Baru-baru ini, Mia memberikan klarifikasi soal kepindahannya di masa keemasan kariernya sebagai pebulu tangkis nasional.
Hal ini diungkapkan Mia melalui video bertajuk 'Ngulik Sudirman Cup bersama Yuni Kartika' yang diunggah di kanal Youtube PB Djarum.
Mantan pebulu tangkis berjuluk 'Si Anak Ajaib' ini bercerita bahwa keputusannya untuk hijrah ke Belanda didorong oleh banyak faktor, salah satunya kepergian mendiang sang ibunda.
"Saya pindah (ke Belanda) tahun 1999, dan sebetulnya bukan karena ikut suami. Banyak cerita di belakang itu, salah satu alasannya karena Mama saya meninggal," kenang Mia.
"Saya selalu main buat Mami, untuk biaya pengobatan dia. Begitu Mami nggak ada, waktu itu saya masih muda sekali, 19 tahun, jadi saya harus punya sesuatu yang baru," jelasnya.
Usai membuat keputusan besar, Mia pun mencari banyak kesibukan di Belanda sehingga bisa terlepas dari kesukarannya.
Nama Mia sendiri pernah menjadi salah satu atlet berprestasi di Indonesia, salah satu prestasi bergengsi yang diraihnya yaitu torehan medali perak tunggal putri Olimpiade Atlanta 1996.
Mia juga pernah memberi sumbangsih dalam raihan medali emas Piala Uber 1994, di mana atlet yang kala itu masih berusia 14 tahun menjadi penentu saat Indonesia imbang 2-2 atas China.
Meskipun di usianya yang belia, Mia tidak kalah mental dalam menghadapi pemain veteran asal China, Zhang Ning dan menang melalui rubber game.
Selama di Belanda, Mia tak berhenti bermain bulu tangkis dan kembali meraih medali perak Olimpiade Athena 2004 meskipun tak lagi di bawah bendera Merah-Putih.
Dua tahun berselang, Mia memutuskan untuk gantung raket dan menikmati kehidupannya bersama keluarga hingga kini.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News