GenPI.co - Baru debut di Manchester United, Cristiano Ronaldo langsung ditodong dengan kasus dugaan pemerkosaan.
Kabar kembalinya Cristiano Ronaldo ke Manchester United nyatanya tak hanya dipenuhi kegembiraan, namun juga membawa luka lama bagi sebagian orang.
Pada laga debut paruh kedua Ronaldo di Manchester United diwarnai dengan aksi protes dan penolakan terkait dengan dugaan kasus pemerkosaan yang menjeratnya pada 2009 silam.
Dilansir dari sportbible, aksi protes tersebut terlihat mencolok dengan sebuah pesawat melintas di atas stadion Old Trafford sambil membawa spanduk bertuliskan nama Kathryn Mayorga (diduga sebagai korban).
"Percayalah pada Kathryn Mayorga," tulisan pada spanduk.
Aksi tersebut dilakukan olah sebuah komunitas feminis berjuluk Level Up menyatakan akan terus melakukan aksi serupa untuk mengkritik pelaku sekaligus sebagai tanda solidaritas untuk korban.
"Hampir seluruh media padam. Kekerasan seksual diselimuti keheningan dan begitulah cara itu diabadikan," kata Janey Starling selalu co-director Level Up.
"Kami ingin menyampaikan pesan kepada orang-orang yang sangat berkuasa dan kaya bahwa mereka tidak dapat bertindak di luar batas," imbuhnya.
"Tetapi itu juga merupakan pesan kepada semua korban untuk mengatakan bahwa kami melihat Anda. Jadi itu adalah pesan kepada para pelaku dan juga sebagai tanda solidaritas dengan para korban," sambungnya lagi.
Sementara itu kasus ini bermula pada 2019, seorang wanita bernama Kathryn Mayorga mengaku telah diperkosa oleh Ronaldo di Las Vegas.
Setelah sempat bungkam, sembilan tahun berselang, wanita Amerika Serikat itu meminta pengadilan untuk membuka kembali kasus tersebut.
Namun sayangnya, permintaannya tak bisa terpenuhi lantaran menurut jaksa di Amerika Serikat, penggawa Timnas Portugal itu tak dapat didakwa karena tak ada bukti yang kuat.
Pada 2018 silam, Ronaldo pun membantah tuduhan tersebut melalui sebuah cuitan di akun Twitter-nya.
"Saya dengan tegas menyangkal tuduhan yang ditujukan kepada saya. Pemerkosaan adalah kejahatan keji yang bertentangan dengan yang saya yakini," tulis Cristiano Ronaldo.
Di sisi lain, melansir dari Euronews, Ronaldo dikabarkan membayar uang tutup mulut senilai 336 ribu euro (5,66 miliar rupiah) kepada Kathryn Mayorga.
Hal ini lah yang memicu terjadinya pro dan kontra publik, sejumlah kaum feminis mencekam tindakan Ronaldo tersebut dan tidak ragu mendukung Mayorga.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News