GenPI.co - Walau kecewa dikalahkan di Olimpiade Tokyo 2020, pemain bulu tangkis Denmark, Anders Antonsen sebut Anthony Ginting sebagai sosok fenomenal.
Perjuangan Antonsen di Olimpiade Tokyo 2020 harus terhenti usai dikalahkan oleh tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Ginting di babak delapan besar.
Pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sports Plaza, Jepang itu berjalan alot hingga diputuskan lewat rubber game.
Namun Antonsen harus menelan pil pahit dan mengakui kekuatan Ginting dengan skor 18-21, 21-15, 18-21.
Meskipun kecewa dengan hasil pertandingannya, Antonsen dengan lapang dada mengakui keunggulan Ginting yang dinilainya sebagai pemain fenomenal.
Tunggal putra terbaik ketiga dunia ini membagikan pendapat tersebut melalui sebuah video di kanal Youtube pribadinya yang diunggah pada Minggu (1/8) lalu.
"Pertandingan yang sengit, skornya mepet, tapi akhirnya game itu lepas dari saya dan Anthony main sangat baik di saat-saat krusial. Anthony tampil bagus, dia adalah pemain yang fenomenal," ujar Antonsen.
Tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, Antonsen bahkan berharap dapat memutar waktu. Namun, dirinya tetap memberikan pujian pada Ginting yang bermain lebih baik.
"Saya katakan ini berulang kali. Dia adalah orang yang baik dan pemain yang bagus. Saya mau main relinya lagi kalau bisa memutar waktu dan melakukan perubahan di stroke dan taktik yang salah saya terapkan, ke hal-hal detil," sambungnya lagi.
"Yang luar biasa dari badminton adalah detail sangat penting di saat seperti itu, dan Anthony bermain lebih baik. Dia bisa memanfaatkan kesempatan dan memaksimalkan peluangnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Antonsen yang gagal meraih mimpinya untuk membawa medali emas Olimpiade Tokyo 2020, mengaku akan mengambil waktu untuk menjernihkan pikirannya sejenak.
Setelahnya, Antonsen masih memiliki kesempatan untuk kembali lebih kuat di sejumlah turnamen bulu tangkis yang sudah menanti.
Di sisi lain, Ginting pun harus tumbang di babak semifinal melawan wakil China, Chen Long.
Namun Ginting kembali dengan perkasa dan berhasil merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 dari sang kuda hitam Guatemala, Kevin Cordon.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News