GenPI.co - Ada sindiran telak dari kubu Moeldoko untuk SBY. SBY disebut waswas dikejar KLB. KLB yang dimaksud di sini adalah karma luar biasa.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Pimpinan Moeldoko, Darmizal MS blak-blakan soal ini. Itu dipicu sikap SBY yang terlihat seperti kebingungan dengan melakukan somasi setelah melakukan aduan ke Pengadilan Negeri.
BACA JUGA: Moeldoko In atau Out? Tanya Orangnya Langsung yuk!
Dia mengaku tidak mengerti cerita pihak yang sedang bersengketa dan belum mendapatkan keputusan inkracht pengadilan, sudah main klaim sebagai pihak yang menang dan sah dalam Somasi Terbuka.
Menurut Darmizal, SBY dan para penasihatnya pura-pura lupa. Bisa juga kehilangan akal sehat. Utamanya untuk mengikuti peraturan yang harus ditaati bersama.
Baginya, somasi terbuka yang disampaikan hanyalah intrik provokasi terbaru yang hanya ingin mengganggu harmonisasi di dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
Dia menambahkan, inisitor KLB sangat yakin dan percaya, tak ada lagi masyarakat yang percaya dengan intrik atau model drakor (drama korea) ala kubu SBY.
"Kami berpesan, agar Kubu SBY tidak lagi membuat dagelan konyol dan hanya menjadi bahan tertawaan rakyat. Somasi Terbuka yang dilayangkan kubu SBY sama sekali tidak memiliki dasar hukum," ujarnya.
Bagi dia, sengketa Partai Demokrat masih berlangsung dan belum memiliki keputusan inkracht dari pengadilan.
"Karena itu kedua belah pihak memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum," ucap dia.
Langkah kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang melayangkan somasi terbuka kepada inisiator KLB Deli Serdang, termasuk dirinya adalah dagelan.
BACA JUGA: Mandat AHY Menggetarkan Jiwa, Tawaran Menteri Bikin Jantungan
"Sungguh itu satu dagelan konyol", katanya. Darmizal menganggap, kubu SBY dan kroninya senang sekali memanipulasi opini agar rakyat simpati.
bahwa mereka adalah pihak yang dizalimi. Somasi Terbuka ini dilayangkan setelah mereka mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri. Sejatinya kata Darmizal, somasi dilayangkan sebelum ada gugatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News