GenPI.co - Ketua DPR RI Puan Maharani dengan tegas menilai kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 membingungkan. Pasalnya, menurut puteri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini, saat larangan mudik diberlakukan justru pemerintah membuka aktivitas wisata atau liburan.
Oleh sebab itu, Puan Maharani blak-blakan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk konsisten dengan kebijakan terkait pengendalian mobilitas warga baik itu mudik, liburan, maupun aturan ibadah.
BACA JUGA: Mendadak Moeldoko Mengaku Diperintah Jokowi, Tegas!
Hingga kini, kritik keras Puan tersebut belum direspons Jokowi. Namun, mendadak Tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespons Puan Maharani.
Menjawab hal tersebut, Ali Ngabalin menyatakan jika penanganan covid-19 perlu dilakukan dengan menyesuaikan perubahan kondisi pandemi.
"Perubahan itu terjadi dengan dinamika pergeseran manusia," jelas Ali Ngabalin kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/4).
"Jadi kebijakan pun harus mengikuti perubahan yang terjadi, coba bayangkan kalau perubahan itu tidak mengikuti satu dinamika yang terjadi berubah dengan cepat kira-kira mau apa? Nah, situasi itu tidak boleh dinilai bahwa pemerintah tidak konsisten, tidak boleh," lanjutnya.
BACA JUGA: Penderitaan Panjang Habib Rizieq Bikin Akademisi Top Ini Bingung
Bahkan, Ali Ngabalin membeberkan, terdapat perbedaan dalam pengendalian warga saat mudik dan tempat wisata.
"Mudik sama sekali tidak bisa dikontrol, kalau wisata pasti akan dipakai dengan protokol kesehatan ketat," ungkapnya.
Menurut Ali Ngabalin, saat ini pemerintah juga membolehkan salat di masjid karena protokol yang dapat dijalankan dan diawasi.
Ali Ngabalin mengatakan, hal tersebut membuktikan jika pemerintah memberikan perhatian penuh karena masalah pandemi belum selesai.
"Orang yang salatnya itu, luruskan dan rapatkan shafnya itukan Hadits Nabi. Tapi itu saja karena protokol kesehatan bisa jarak satu meter-satu meter, setengah jaraknya. Artinya apa? Pemerintah tetap memberikan perhatian penuh ini karena kita belum selesai dengan masalah pandemi," ungkapnya.
Ali Ngabalin pun menjelaskan, jadi persoalan yang dihadapi adalah jangan lagi ada klaster baru.
"Boleh jadi ada orang yang sehat lahir batin di Jakarta berlibur pulang ke kampung kemudian dia membawa virus, membawa penyakit, tinggalin untuk orang-orang di kampung. Apa yang keliru dari kebijakan pemerintah begini?" jelasnya.
Menurut Ali Ngabalin, sampai saat ini pemerintah tidak main-main dengan kebijakan yang diberlakukan.
"Bahwa kalau itu disampaikan DPR meminta pemerintah harus serius dan konsentrasi, ya sampai hari ini tidak main-main dengan seluruh kebijakan yang disiapkan presiden dan pemerintah. Itu artinya bahwa, sangat amat serius," tegas Ali Ngabalin.
"Dan apa yang dilakukan oleh presiden dan pemerintahan hari ini ingin mengeluarkan masyarakat dan kembali normal," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News