GenPI.co - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa terpojok karena dituding telah mendaftarkan logo partainya atas nama pribadi.
Hal tersebut terungkap saat salah satu pendiri Partai Demokrat Hengky Luntungan menuding SBY telah mendaftarkan Partai Demokrat ke Hak Kekayaan Intelekual (HAKI) atas nama pribadi.
BACA JUGA: Survei Tolak Pembubaran FPI Bikin Kaget, Pendukung Anies Solid
Hengky menyebut, pendaftaran itu dilakukan pada 19 Maret 2021.
Ia pun mengaku heran dengan pendaftaran tersebut. Sebab, pada 2007 para pendiri sudah mendaftarkan Partai Demokrat ke HAKI atas nama Partai.
Merespons isu tersebut, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMAS menyebut tindakan SBY sebagai langkah yang keliru. Pasalnya, partai seyogianya milik bersama, bukan malah menjadi hak pribadi.
"Mungkin saja karena sifat serakah inilah yang menjadi salah satu alasan para pendiri dan senior melakukan KLB," kata Fernando dalam keterangan tertulis yang diterima GenPI.co, Jumat (9/4).
BACA JUGA: Pakar Terorisme Ungkap Siasat Jahat, Munarman Eks FPI Jadi Target
Fernando menduga, para senior dan pendiri sudah lama mengetahui kebohongan dan keinginan pribadi dari SBY.
Dengan praktik-praktik politik yang seperti ini, SBY memang terlihat ingin membangun dinasti.
Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra masih bungkam ketika coba dikonfirmasi GenPI.co.
"Belum ada yang bisa dikutip dari saya terkait ini," ujar Herzaky kepada GenPI.co, Jumat (9/4).
Herzaky menambahkan, pihaknya saat ini sedang fokus kepada kasus gugatan perbuatan melawan hukum kubu Moeldoko.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News