GenPI.co - Partai Demokrat kubu AHY memberikan saran gratis untuk Moledoko cs. Sarannya padat, jelas dan bermakna sangat dalam.
Saran itu keluar setelah AHY dianggap sudah demisioner sebagai Ketua Umum PD oleh kubu Moeldoko.
Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra Putra, langsung merespons. Dia menanggapi pernyataan juru bicara PD hasil KLB, Muhammad Rahmad.
BACA JUGA: Zodiak Penguasa April, Hokinya Full 1 Bulan
Herzaky menganggap, Rahmad dan gerombolan Moeldoko sebagai pelaku begal politik pelaksana KLB ilegal ini terus menebar informasi bohong dan fitnah.
“Saran kami kepada gerombolan Moeldoko, lebih baik miskin harta, tapi punya harga diri, daripada kaya raya, tapi berkhianat,” ucapnya.
Bagi Herzaku, sekali pengkhianat, sekali tukang bohong, selamanya akan dicap pengkhianat. Cap tukang bohong oleh publik, oleh tetangga, oleh keluarga besarnya, disebut akan terus melekat.
“Tapi, publik pun sudah tidak mau tertipu oleh narasi bohong dan kosong mereka,” ujarnya, Selasa (30/3/2021).
Omongan Rahmad dan koleganya disebut tong kosong nyaring bunyinya. Tidak ada bukti, tidak ada fakta, hanya kebohongan.
Herzaky menegaskan, kepengurusan Partai Demokrat yang sah saat ini, berdasarkan UU Parpol dan sudah dikukuhkan dengan SK Menkum HAM tahun 2020, adalah kepengurusan Partai Demokrat pimpinan AHY.
BACA JUGA: Shio Fenomenal! Hoki Segunung, Cuan Berbukit-bukit
Menurut dia, Menkum HAM Yasonna Laoly dan Menkopolhukam Mahfud MD juga sudah berulang kali menyatakan itu.
“Alhamdulillah, para pemilik suara di berbagai tingkatan, pengurus DPP, DPD, DPC, mau pun anggota Dewan di tiap tingkatan, dari DPR RI, DPRD Prov, dan DPRD Kab/Kota, serta kader-kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia, semuanya kompak dan solid bersama Ketum AHY,” katanya.
Zaky menyebut para begal politik yang tergabung dalam gerombolan Moeldoko ini gagal penuhi syarat-syarat untuk buat KLB yang sah.
Kubu Moeldoko dianggap terus menebar kebohongan buat menutupi kegagalan total mereka. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News