Dualisme Demokrat Makin Runcing, Pakar: AHY Bisa Gagal Nyapres

27 Maret 2021 20:20

GenPI.co - Polemik dualisme Partai Demokrat (PD) antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AYH) dengan versi KLB Ketua Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko makin meruncing.

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (Sudra) Fadhli Harahab mengatakan, apabila konflik PD tak selesai sampai tahapan Pemilu 2024 dimulai, dampaknya partai berlambang mercy itu tidak dapat bergabung dan peluang AYH dalam pilpres pun tipis.

“Konsekuensi ialah Demokrat tak ikut pemilu karena masih berkonflik dan AHY otomatis gagal mencalonkan diri,” ujar Fadhli Harahab, Sabtu (27/3).

BACA JUGAWaduh, Kubu Moeldoko Tuduh SBY dan AHY Playing Victim

Menurut Fadhli, dualisme kepemimpinan PD akan memengaruhi penyelenggara pemilu dalam melakukan verifikasi kepengurusan partai yang sah.

Akan tetapi, dia menyebutkan, berbeda bila salah satu kubu mengalah atau mundur, dan membuat Partai Demokrat dengan versi yang baru dengan kepengurusan sah.

Fadhli lantas mengungkapkan, tentu masih terdapat peluang bagi Partai Demokrat untuk maju dalam Pemilu 2024.

“Masih ada peluang Demokrat ikut pertarungan di Pemilu 2024 jika tidak ada lagi kubu-kubuan dan tentu saja hanya dapat terjadi dengan kompromi atau berpisah,” jelasnya.

BACA JUGAAHY Digugat Rp5 M, 11 Pengacara Siap Pasang Kuda-Kuda

Kendati demikian, Fadhli Harahab mengkhawatirkan jika versi KLB mendapat legalitas maka konflik pun makin meruncing.

Seperti diketahui, Kemenkumham saat ini masih memproses Surat Keputusan (SK) Kepengurusan Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang. Sebab, kubu Moeldoko masih melengkapi berkas yang diperlukan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co