Mahfud MD Kaget Lihat Data Penerima Uang Korupsi Hambalang, Ini..

27 Maret 2021 03:40

GenPI.co - Mantan Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika blak-blakan mengaku pernah bertemu Mahfud MD untuk membahas perkara hukum mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. 

Hal tersebut diungkapkan I Gede Pasek Suardika dalam YouTube Akbar Faizal Uncensored berjudul Testimoni Saksi Peristiwa Kriminalisasi Hukum dan Politik SBY terhadap Anas.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Subianto Beber Fakta Amien Rais, Bikin Kaget

Gede Pasek, yang kini menjadi Sekjen Partai Hanura membeberkan, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut pasca-berdebat di Twitter dengan Mahfud MD.

"Ketika kami tweetwar di Twitter akhirnya beliau mengundang saya. Saya hadirkan bersama Yulianis melihat data itu di kantornya Pak Mahfud. Waktu itu beliau belum Menko Polhukam," jelas Gede Pasek dikutip GenPI.co, Jumat (26/3).

"Beliau lihat sendiri itu semua, kaget dia. Dilihat siapa-siapa yang terima uang. Nggak ada Anas Urbaningrum di situ, itu dokumen yang ada di KPK itu," lanjutnya.

Menurut Gede Pasek, framing yang dinarasikan terhadap Anas Urbaningrum saat kasus bergulir sangat jauh dari fakta hukum. 

BACA JUGA: Kaum Ibu Takut Pakai MSG alias Micin, Ternyata Ini Faktanya

Satu di antaranya adalah perihal mobil Harrier yang dimiliki Anas Urbaningrum dan dinilai sebagai gratifikasi. 

Padahal, menurut Gede Pasek, Anas memiliki mobil itu sebelum menjadi Anggota DPR.

"Fakta persidangan, fakta-fakta yang ada saksi-saksi yang ada sumbernya dari PT Panahatan, yang PT itu nggak ada kaitan dengan Adhikarya ataupun urusan proyek Hambalang, nggak ada," beber Gede Pasek.

"Tetapi cerita yang benar adalah Mas Anas dapat duit dari SBY setelah terpilih,  dikasih hadiah ya sama Pak SBY setelah terpilih menjadi juru kampanye terbaik," imbuhnya.

Uang tersebut kemudian diberikan Anas kepada Nazaruddin. Anas, meminta tolong Nazaruddin untuk membelikan mobil dengan uang yang diberikan SBY. 

Sementara, kekurangan dari pembelian mobil, sambung Pasek, dicicil oleh Anas setiap bulan.

"Uang yang dikasih oleh SBY pada Anas ini sebagian besar, uangnya dikasih Nazar untuk DP, sisanya itu Nazar dulu nalangin, pakailah perusahaan PT Panahatan itu," ungkap Gede Pasek.

Namun, karena mobil Harrier itu menjadi keributan akhirnya dijual dan hasil penjualan itu uangnya dikembalikan ke Nazaruddin.

"Jadi duitnya itu sebenarnya minus di Anas," tegas Gede Pasek.

Gede Pasek pun membeber soal Hambalang, Pasek menegaskan Anas Urbaningrum sesungguhnya tidak memiliki sangkut paut dengan kasus tersebut. 

Bahkan, ini diperkuat dengan hasil audit BPK yang menyatakan tidak ada nama Anas dalam kaitan dengan Hambalang.

"Di sinilah peran oknum komisioner KPK, dengan memasukan dakwaan kasus Hambalang dan proyek-proyek lainnya. Jadi bahasa dan proyek-proyek lainnya, ini yang penting tersangka dulu Anas, nanti kita cari, masa sih nggak ada," jelas Gede Pasek.

"Padahal di dalam KUHAP tidak boleh ketidakjelasan di dalam dakwaan orang, persangkaan itu enggak boleh, jadi harus jelas ketika masuk penyidikan di kasus apa dia itu dihukum," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co