GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung ikut buka suara terkait persidangan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang akhirnya dilakukan secara offline.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik ini dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official.
BACA JUGA: Eks Anak Buah SBY Bongkar Gubernur DKI Jakarta: Tangkap Anies!
Rocky Gerung pun blak-blakan menyayangkan dengan apa yang dilakukan Dewan Hakim terhadap jalannya persidangan Habib Rizieq Shihab (HRS).
"Saya melihat sidang HRS ini semacam umpan," kata Rocky Gerung, Rabu (24/3).
"Untuk mengukur kedalaman politik Islam, untuk mengukur ketajaman analisis media, untuk mengukur potensi oposisi, dia merupakan umpan dari rezim yang panik," bebernya.
Menurut Rocky Gerung, pihak pengadilan tidak melihat perspektif sejarah dalam memperlakukan Habib Rizieq Shihab, yang mana Politik Islam makin membesar jika tidak ada keadilan sosial.
BACA JUGA: Mendadak Amien Rais Berpesan Kepada Alumni 212, Mengejutkan
"Rezim yang seharusnya, membaca politik dalam perspektif sejarah. Kalau kita baca sejarah di mana-mana, di Indonesia ini politik Islam tumbuh dalam kemerosotan moral keadilan sosial," jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung pun membandingkan kasus Habib Rizieq dengan Presiden Jokowi yang sama-sama menimbulkan kerumunan, dan menurutnya seharusnya keduanya diperlakukan sama.
"Lepas dari siapapun tokohnya, tapi itu yang terjadi, terjadi pada zaman orde baru dan orde lama, jadi pemerintah yang buta sejarah, jadi HRS dijadikan umpan," ungkap Rocky Gerung.
"Nah sialnya HRS ada di dalam suatu setting kultur politik yang mengalami defisit, langsung terlihat kontras moral antara Habib Rizieq sebagai petugas rakyat dan Jokowi sebagai petugas Partai," lanjutnya.
Menurut Rocky Gerung, hal ini sebetulnya medan perangnya, orang tetap menganggap bahwa Presiden Jokowi tidak peduli hak asasi manusia.
"Karena Habib Rizieq bukan soal pelanggaran pidana melainkan soal pelanggaran Hak Asasi Manusia, itu hak dia untuk memperoleh perlindungan," tegas Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan bahwa kriminalitas yang dilakukan oleh HRS sama buruknya dengan apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Menurut Rocky Gerung, pengadilan seharusnya memperlakukan sama terhadap Presiden Jokowi dan juga HRS, sebab perlakuan terhadap HRS dinilai menyesatkan.
"Terhadap HRS ini ada pengadilan sesat, atau pengadilan yang hendak menyesatkan Habib Rizieq sebagai orang sesat," kata Rocky Gerung.
"Padahal permasalahannya Habib Rizieq seharusnya diperlakukan sebagai individu sama halnya Jokowi sebagai individu," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News