GenPI.co - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul blak-blakan meminta agar orang-orang tidak menjelekkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terkait kisruh Demokrat.
Ruhut Sitompul membeberkan hal itu dalam acara Mata Najwa. Menurutnya, bahwa Moeldoko awalnya menolak menjadi Ketua Umum.
BACA JUGA: Senjata Maut Habib Rizieq Ini Bakal Bikin Musuhnya Melongo, Ngeri
Namun, langkah Moeldoko berubah karena ia sering direndahkan. Perubahan sikap ini dia anggap karena Moeldoko berasal dari suku Jawa.
"Moeldoko memang nggak mau (awalnya), tapi kita mesti hormati budaya kan. Kawan kita Suku Jawa ada kalanya hatinya lebih keras dari kita, yang mengatakan kita lebih keras. Beliau (Moeldoko) sangat direndahkan pak, Sapta Marga prajurit beliau bintang 4, keluarga besar TNI sangat hormati itu," ungkap Ruhut Sitompul, Jumat (12/3).
"Ini yang saya katakan semut diinjak itu menggigit. Moeldoko (peraih) Adhi Makayasa, Panglima, bintang 4. Dia juga manusia," tambahnya.
Ruhut Sitompul juga turut mengomentari ucapan Gatot Nurmantyo yang menganggap Moeldoko melanggar sumpah Sapta Marga.
BACA JUGA: Bakal Meraih Kejayaan, 4 Shio Penuh Hoki dan Rezeki Hingga April
Mantan anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga mengklaim, semua pihak tahu hubungan antara dua mantan jenderal tersebut tidak harmonis.
"Sudah jadi rahasia umum. Di antara semua politisi, pengamat, memang tak harmonis. Tahu kok bagaimana hubungannya. Itu yang saya katakan. Tapi dia kan sahabat kawan saya," tegas Ruhut Sitompul.
Ruhut Sitompul tak menampik mengaku resah dengan konflik Partai Demokrat yang turut menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga ia memperingatkan Andi Mallarangeng dan Andi Arief agar tidak bawa-bawa Jokowi.
Pasalnya, menurut Ruhut, Presiden Jokowi sudah menyatakan kisruh tersebut merupakan masalah internal Partai Demokrat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News