GenPI.co - Terpilihnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat versi Kongres luar biasa (KLB) menuai reaksi tajam dari sejumlah pihak.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Zaki Mubarak menilai, upaya kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut justru merugikan Moeldoko.
BACA JUGA: KLB Demokrat Langgar Etika Politik, Kubu Moeldoko Makin Terpojok
"Jadi imbas KLB, bukannya menguntungkan Moeldoko, justru menciptakan kerusakan politik bagi Moeldoko," ujar Zaki kepada GenPI.co, Minggu (14/3).
Menurut Zaki, nama Moeldoko di kancah politik Indonesia makin rusak.
"Dia tidak hanya dimusuhi konstituen Partai Demokrat, tapi juga dinilai sebagai musuh demokrasi," imbuhnya.
Sebaliknya, keuntungan KLB justru didapatkan AHY dan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"AHY dan SBY sukses menuai simpati publik," jelasnya.
Bahkan, berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh IndEX Research, nama AHY masuk empat besar sebagai calon presiden (capres) 2024.
Diketahui sebelumnya, KLB Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (5/3) memutuskan kepemimpinan AHY demisioner.
BACA JUGA: Tetiba Relawan Jokowi Minta Moeldoko Mundur dari Kursi KSP
Sebagai penggantinya, pihak yang menyelenggarakan KLB menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News