GenPI.co - Dualisme kepemimpinan Partai Demokrat makin unjuk kekuatan. Kubu Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lawan kubu Moeldoko sebagai ketua umum KLB Sibolangit, Sumatera Utara.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, adu jurus dalam memenangi pertarungan politik dan opini publik sedang dimainkan oleh kedua kubu.
BACA JUGA: Loyalis Anas Urbaningrum Tuding SBY Pernah Kudeta Demokrat
"Konflik partai politik Demokrat ini mengarah kepada hal yang tak dapat dijangkau oleh akal sehat yang logis. Misalnya, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya akan santet Moeldoko," ujar Samuel F Silaen dalam keterangannya yang diterima GenPI, Minggu (14/3).
DIa menduga, konflik kepemimpinan partai yang telah mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden dua periode itu tak akan berakhir dalam waktu dekat.
"Melihat makin melebarnya spektrum pertempuran, ini akan memakan waktu lama karena sudah melibatkan dan meng-hire pihak-pihak yang dianggap penting dan dapat menambah amunisi kekuatan," kata Samuel.
Da melanjutkan, adu strategi di kedua belah kubu terlihat jelas dimainkan demi memperoleh keuntungan menuju kemenangan.
Pola- pola yang sudah lazim digunakan untuk merebut simpati dan dukungan dari pihak-pihak tertentu pun turut diperlihatkan.
"Tinggal siapa yang paling tahan lama aja lagi ini. Melihat akhir dari sebuah konflik dalam sebuah organisasi, sama seperti pribahasa 'menang jadi arang kalah jadi abu'," imbuhnya.
BACA JUGA: Amien Rais Sindir Mahfud dan Ahok, Semua Berubah pada Waktunya
Oleh karenanya, dia melihat konflik Demokrat seharusnya bisa diselesaikan dengan saling menurunkan ego masing-masing kelompok utuk mengambil jalan tengah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News