4 Fakta KLB Demokrat: Perang 2 Jenderal Hingga Seret Bonek

06 Maret 2021 04:40

GenPI.co - Setidaknya terdapat empat fakta ngeri-ngeri sedap di balik KLB Partai Demokrat, dari perang dua sosok jenderal hingga bonek yang ikut terseret.

Seperti kita ketahui, KLB Demokrat yang terjadi di Hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara itu menimbulkan polemik yang panas dalam tubuh partai.

BACA JUGA: Video Menegangkan di Luar Gedung KLB Demokrat: Siap Jenderal!

Ada pertentangan dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan kubu Moeldoko, sosok Ketua Umum Baru Partai Demokrat dari KLB yang terjadi pada Jumat (06/03/21) kemarin.

Tak ayal, nama Partai Demokrat beserta dengan KLB-nya pun viral di media sosial serta beberapa media mainstream Indonesia.

Hal tersebut pun menyajikan setidaknya lima fakta terbaru yang tersaji setelah seharian penuh Demokrat mewarnai pembicaraan masyarakat Indonesia.

Apa saja fakta-fakta tersebut? Berikut GenPI sajikan untuk Anda, pembaca setia kami.

1. Perang Dua Jenderal

Sudah dipastikan, perang dua jenderal dalam satu payung bernama Partai Demokrat seudah tidak bisa dibantahkan lagi.

Moeldoko yang terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dari KLB di Sumut, akan bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua majelis tinggi Demokrat dan juga mantan Kepala Staf Teritorial ABRI pada 1998-1999.

BACA JUGA: Pesan Pendiri Partai Demokrat untuk SBY dan AHY, Jleb Banget!

2. Disebut KLB Ilegal

SBY sendiri mengatakan bahwa KLB yang berlangsung di Sumut adalah hal ilegal, karena beberapa faktor yang tidak terpenuhi.

"Semua persyaratan KLB di Deli Serdang gagal dipenuhi atau tidak dipenuhi sehingga KLB tidak sah dan ilegal," kata SBY dikutip dari Antara.

Diketahui, beberapa persyaratan yang tidak diketahui antara lain tidak dihadiri 2/3 DPD Partai Demokrat, lalu tidak dihadiri 1/2 dari jumlah DPC Partai Demokrat, serta tidak ada permintaan dari Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Mari kita uji, apakah KLB ini sah secara hukum? Majelis Tinggi Partai Demokrat yang saya pimpin terdiri dari 16 orang, tidak pernah mengusulkan pelaksanaan KLB sehingga syarat pertama gugur," tambah SBY.

3. Seret Nama Bonek

Kejadian lucu terjadi ketika Politisi Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan bonek dalam KLB nekat yang terselenggara di Sumut.

Tak ayal, hal tersebut pun menjadi sorotan dari pentolan bonek sesungguhnya, yakni Andie Peci, di akun Twitter resminya.

Kata Bonek yang terlontar dalam tulisan Andi Arief tampaknya tak lepas dari singkatan Bocah Nekat.

Pasalnya, KLB yang diselenggarakan secara sepihak di Sumut itu dianggap oleh Andi Arief dilakukan secara nekat.

BACA JUGA: Perang 2 Jenderal: Moeldoko Ketum Demokrat, Sumpah SBY Maut

4. Situasi Menegangkan di Luar Gedung KLB

Di saat KLB Demokrat terjadi di dalam Hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, beberapa kader yang memihak kepada AHY melakukan unjuk massa di luar hotel.

Bahkan sejak pagi menjelang siang, beberapa kader yang menolak KLB Demokrat telah merobek-robek banner Moeldoko yang menjamur di sekitar hotel dan wilayah Deli Serdang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co