GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung mendadak menyoroti foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan sejumlah pegiat media sosial.
Di antaranya yakni, Abu Janda, Denny Siregar, dan Eko Kuntadhi.
BACA JUGA: Munarman Eks FPI Makin Terpojok, Politikus Top Beber Fakta Ini
Dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung tetap meyakini bahwa buzzer memang ada kendati Juru Bicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman telah membantah Istana memiliki buzzer.
Bahkan, sebelumnya Denny Siregar mengaku bangga dirinya menjadi buzzer. Denny juga mengatakan bahwa buzzer seperti lebah yang siap melindungi sarangnya.
"Ini (foto Jokowi dan Abu Janda cs) kan bagian jejak digital, walaupun Istana membantah itu sebelum Pilpres 2019, tapi tetap saja persepsi yang muncul di benak publik ada hubungannya," kata Hersubeno Arief, Senin (15/2).
Rocky pun lantas mengatakan bahwa Jokowi dan Abu Janda itu seperti peternakan politik dalam foto tersebut.
BACA JUGA: Selalu Kurang Uang, Takdir 4 Zodiak Ini Paling Boros Sedunia
"Saya mau lihat bahwa yang digambarkan semacam peternakan politik, karena berjajar di situ ternak. Jadi ada peternakan buzzer dan wajah-wajah di belakang Presiden, Moeldoko, segala macam, itu wajah yang terlihat feodalistik," ungkap Rocky Gerung.
Tidak hanya itu, Rocky Gerung bahkan menyebut buzzer merupakan bukti adanya bentuk perbudakan politik.
"Nah ini yang saya sebut perbudakan. Buzzer itu perbudakan politik. Foto itu foto para budak politik yang bersembunyi tapi ditemukan juga," bebernya.
Rocky Gerung juga menilai hal tersebut karena adanya simbiosis mutualisme.
"Ini bertemu simbiosis politik antara pengasuh budak dengan budak politik. Ini yang akan diingat orang. Indonesia pernah mengalami perbudakan, padahal perbudakan peristiwa di Amerika berakhir 200 tahun lalu. Demokrasi tidak menghendaki perbudakan tapi kesetraaan informasi," tandas Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News