Mendadak Mahfud MD Bongkar Fakta Mengejutkan, JK Kena Skakmat

GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD blak-blakan merespons pertanyaan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Sebelumnya, JK sebelumnya mempertanyakan bagaimana cara mengkritik pemerintah agar tidak dipanggil polisi.

BACA JUGA: Strategi Megawati Bikin Melongo, Prabowo Siapkan Jurus Demi 2024

Dalam akun Twitter-nya, Mahfud MD menilai hal tersebut biasa saja. Sebab, sejak JK masih menjabat Wakil Presiden pun sudah banyak warganet yang dilaporkan ke polisi.

"Pertanyaan Pak JK tentang ‘Bagaimana menyampaikan kritik agar tak dipanggil Polisi’ harus dipahami sebagai pertanyaan biasa yang dihadapi Pemerintah sejak dulu, saat Pak JK jadi Wapres sekalipun," kata Mahfud MD, Minggu (14/2).

Mahfud MD mengatakan bahwa bukan baru sekarang pengkritik pemerintah dilaporkan ke polisi.

Melainkan, sejak dulu sudah sering ada orang yang dilaporkan ke polisi setelah mengkritik dan polisi wajib merespons.

BACA JUGA: Mendadak Fadli Zon Bongkar Fakta Mengejutkan, Istana Ketar-Ketir

Mahfud MD pun meyakini bahwa JK tidak bermaksud menuding pemerintah anti-kritik. Sebab, sejak JK menjadi wapres pun sudah banyak yang melaporkan pengkritik pemerintah ke polisi.

"Jadi Pak JK tak bermaksud menuding, zaman pemerintah sekarang ini kalau mengritik dipanggil polisi. Tapi itu terjadi sejak dulu karena selalu ada yang melapor ke polisi," beber Mahfud MD.

Mahfud MD pun membeberkan beberapa kasus. Salah satunya merupakan kasus Muslim Cyber Army.

"Faktanya sejak Pak JK masih jadi Wapres periode I, juga ada kasus Sarrachen dan Muslim Cyber Army. Ada juga akun Piyungan," ungkapnya.

Sebelumnya, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyinggung pelaksanaan demokrasi belakang ini, terutama terkait kritik terhadap pemerintah yang berujung panggilan polisi.

"Beberapa hari lalu Bapak Presiden mengumumkan silakan kritik pemerintah. Tentu banyak yang ingin melihatnya bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi?" kata Jusuf Kalla. Jumat (12/2).(*)