GenPI.co - Isu kudeta Partai Demokrat bak bola salju, bahkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan sudah memberikan lampu hijau untuk melakukan perlawanan terkait upaya kudeta Partai Demokrat.
Meski "perlawanan" tersebut membuat kader Partai Demokrat makin membara, mantan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP Bambang Beathor Suryadi mengatakan, untuk mengakhiri persoalan ini, Moeldoko harus bertemu dengan SBY.
BACA JUGA: Politikus PDIP Bongkar Niat Terselubung Partai Demokrat, Kaget
"SBY belum muncul ke permukaan atas isu kasus kudeta Partai Demokrat, karena punya info baru dari satu pihak AHY," kata Beathor Suryadi dalam keterangannya, Senin (8/2).
"SBY menunggu kedatangan Moeldoko untuk juga memberi info, apa benar isu mau kudeta tersebut," tambahnya.
Menurut Beathor Suryadi, sebagai intelektual, SBY tidak mungkin mengambil keputusan tanpa mendengar pihak Moeldoko.
"Moeldoko saat jadi Panglima TNI, pernah berikrar untuk tidak berkhianat kepada SBY, Presiden yang melantiknya untuk jadi Panglima TNI," bebernya.
BACA JUGA: Survei Parpol: Bikin Megawati Puyeng, SBY dan Amien Rais Meroket
Informasi yang diperoleh Beathor Suryadi, Moeldoko pernah menghadap SBY setelah purna tugas dari Panglima TNI.
Dalam pertemuan tersebut, SBY dan Moeldoko berdiskusi dengan banyak hal, termasuk posisi ketua umum Partai Demokrat yang saat itu masih dipegang SBY.
"Mungkin dari bincang-bincang itu muncul gagasan (SBY) ketemu Presiden Jokowi di Istana, jadilah Moeldoko kepala KSP menggantikan Teten Masduki," ungkap Beathor Suryadi.
Dan saat ini, menurut Beathor Suryadi, terkait isu kudeta, Moeldoko bisa bertemu dengan SBY.
Dia pun mengusulkan, mantan politikus Partai Demokrat yang saat ini bergabung ke PDIP Ruhut Sitompul bisa menjadi mediator pertemuan antara SBY dan Moeldoko di Cikeas.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News