GenPI.co - TNI AL melakukan konsolidasi operasional keamanan laut di Mako Guskamla Koarmada I, Selasa (26/1).
Komandan Guskamla Koarmada I Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.M., mengatakan, penyelenggaraan operasi keamanan laut harus didukung informasi intelijen yang baik.
BACA JUGA: Menakar Masa Depan TNI Bila Dipimpin KASAD Jenderal Andika, Top!
Sehingga, kemampuan intelijen dituntut mampu membangun jaringan lebih luas agar dapat dijadikan referensi operasi.
"Dalam penegakkan hukum di laut agar hindari berlayar point to point atau harbour to harbour dan harus memiliki naluri Operasi Kamla guna mendapatkan daya guna operasi Kamla yang optimal,"katanya dalam informasi yang GenPI.co peroleh, Selasa (26/1).
Yayan menjelaskan, dalam kegiatan itu memberikan penekanan pada tingkat kewaspadaan serta rasa curoliga dengan objek ditemui di lapangan.
"Dengan cara melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan secara teliti guna menemukan bukti awal dalam pelanggaran dan tindak kejahatan di laut yang dapat diproses hukum lebih lanjut," jelasnya.
BACA JUGA: Tanpa Perlawanan, TNI AL Ringkus Kapal Ikan Ilegal Taiwan
Pelaksanaan operasi jangan sampai menjadi penghambat dalam aktivitas perekonomian maritim, sehingga pelanggaran-pelanggaran yang ringan terkait administratif tetap diberikan tindakan tegas.
"Serta tidak memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan pribadi yang dapat merusak citra TNI AL,"jelasnya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa para Komadan KRI tidak usah ragu dalam penegakkan hukum terhadap kegiatan ilegal yang nyata, yakni black market lintas negara, minyak hitam dari kapal asing yang melaksanakan transfer antar kapal, drug trafficking, illegal entry, smuggling, tindakan kekerasan di laut, dan lainnya
"Harus ditindak tegas tanpa pandang bulu," jelasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News