GenPI.co - Tim Kawal Kasus Tembak Mati 6 Laskar FPI terlihat mengerikan. Semua diamati dengan cermat. Presiden Jokowi bisa dibuat tersudut dengan temuan-temuan tim ini.
Ada dugaan kuat yang mengarah ke kejaman aparat. Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) menilai polisi telah melampaui kewenangannya.
Dari analisa sementara, pembunuhan tersebut telah direncakan jauh-jauh hari. Itu yang menjadi dugaan kuat tewasnya enam anggota laskar FPI.
BACA JUGA: Weton Memesona! Muda Cari Harta, Tua Kaya Raya
"Meyakini yang terjadi adalah pembunuhan dan pembantaian yang patut diduga telah direncanakan sebelumnya,” ucap anggota TP3 Marwan Batubara.
TP3 menilai, apa pun alasannya, tindakan polisi sudah melampaui batas dan di luar kewenangan.
Apalagi semuanya diduga dilakukan dengan menggunakan cara-cara kekerasan di luar prosedur hukum dan keadilan atau extrajudicial killing.
BACA JUGA: Hoki Bagus Tembus ke Ujung Bumi, Zodiaknya Jadi Begini
“Tindakan brutal polisi terhadap enam laskar FPI merupakan penghinaan terhadap proses hukum dan pengingkaran atas azas praduga tidak bersalah dalam pengadian keadilan,” tambahnya.
Karenanya TP3 mengutuk dan mengecam keras pelaku pembunuhan, termasuk para atasannya.
BACA JUGA: Mantra Zodiaknya Ajaib Banget! Tangguhnya Bikin Dunia Bahagia
“TP3 menuntut pelakunya diproses secara adil dan transparan. Selain itu sebagai pemimpin pemerintahan, TP3 meminta pertanggungjawaban Presiden Jokowi,” ucapnya.
Ini yang membuat TP3 terlihat ngeri. Ada langkah advokasi yang diambil. Itu dilakukan setelah mengamati secara cermat sikap, kebijakan, dan penanganan kasus oleh Pemerintah dan Komnas HAM.
Penanganan kasus yang dinilai jauh dari harapan dan cenderung berlawananan dengan kondisi objektif itu dinilai bisa menyudutkan Presiden Jokowi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News