GenPI.co - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus membeberkan analisis yang mencengangkan di balik protes Partai Demokrat terhadap Pilkada dan Pilpres yang akan digelar serentak.
Menurut Lucius, Pilkada dan Pilpres 2024 yang digelar serentak lebih banyak merugikan Partai Demokrat.
BACA JUGA: Mahfud MD Berani Pasang Badan, Pakar Hukum Top Bongkar Fakta Ini
Kepentingan Demokrat terbelenggu dengan adanya Pilpres dan Pilkada serentak.
Oleh karena itu, menjadi wajar ketika Partai Pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menginginkan Pilkada dan Pilpres digelar terpisah.
"Jika tetap serentak, akan ada banyak figur pesaing yang mengancam posisi AHY," jelas Lucius Karus kepada GenPI.co, Selasa (19/1).
Sementara itu, ketika pilkada digelar terpisah, AHY bisa lebih punya waktu untuk memanaskan mesin partai.
BACA JUGA: Nasib 4 Zodiak Bikin Melongo, Mendadak Bisa Sukses dan Kaya Raya
Apalagi, AHY juga bisa bertarung kembali di Pilkada DKI Jakarta pada 2022. Jika strategi ini berhasil, tentu nama AHY akan menjadi makin kuat.
Menurut Lucius, Partai Demokrat saat ini sedang mencari sekaligus membuat momentum agar AHY bisa kembali ke kancah politik nasional.
"Kalkulasinya akan berubah. Ini akan menguntungkan AHY menuju Pilkada DKI 2022 maupun Pilpres 2024," pungkas Lucius Karus.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News