GenPI.co - Pemerintah perlu mewaspadai kelompok teroris yang anti terhadap calon Kapolri yang telah dipilih.
Hal itu diungkapkan Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib di Jakarta, Selasa (12/1).
BACA JUGA: Langkah Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Diganjal Agama?
Habib yang adalah pakar Intelijen dan terorisme itu mengatakan hal tersebut dalam lantaran Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi salah satu calon Kapolri.
Ia mengatakan, jika terpilih maka Komjen Pol Listyo Sigit menjadi Kapolri pertama di era reformasi yang menganut agama Katolik.
Menurutnya, kelompok teroris seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau Mujahidin Indonesia Timur menghalalkan untuk menyerang polisi.
“Apalagi polisi yang dipimpin seorang Katolik, tambah membuat mereka marah," beber dia.
Jika Komjen Listyo Sigit terpilih, lanjut Habib, itu adalah langkah yang tepat dari segi loyalitas dan profesionalisme. Terlepas dari agama yang dianutnya.
Pasalnya, Komjen Sigit dianggap memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.
Ia pernah menjadi ajudan Jokowi pada 2014. Saat Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo, Sigit menjabat sebagai Kapolres kota itu.
"Presiden perlu figur Kapolri yang terbiasa berkoordinasi dan sudah paham karakternya," kata Habib.
BACA JUGA: Tak Realistis Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Alasannya...
Habib juga menyoroti kedekatan Sigit dengan ulama dan berbagai organisasi kemasyarakatan saat menjabat sebagai Kapolda Banten.
"Hubungan Listyo Sigit Prabowo dengan tokoh tokoh umat Islam berjalan harmonis," tandaasnya.(ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News