Pakar Top UI Blak-blakan Bongkar Ini, Mensos Risma Kena Skakmat 

10 Januari 2021 11:40

GenPI.co - Aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) di Jakarta masih terus diperbincangkan oleh khalayak ramai hingga hari ini.

Salah satu yang menyoroti adalah Doktor Sosiologi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Arief Munandar yang memberikan komentar lewat kanal YouTube pribadinya, Kamis (7/1).

BACA JUGA: Politikus Cantik Top Makin Ngeri, Bikin Fadli Zon Mati Kutu 

Arief menduga kalau aksi blusukan yang dilakukan Risma di Jakarta adalah bentuk kerinduannya terhadap pekerjaannya dulu sebagai Wali Kota Surabaya.

"Bu Risma ini masih kangen sama peran-peran dia yang langsung turun ke lapangan, ketemu tunawisma, dan mengurus gelandangan yang biasa dia lakukan di tempat asalnya Surabaya," kata Arief Munandar.

Namun, CEO perusahaan SDM tersebut mengingatkan Risma agar jangan berlarut-larut dalam melakukan kegiatan blusukan.

"Jabatannya sudah ganti, kan, Bu Risma. Ya, gaji juga ganti bu," tuturnya.

BACA JUGA: Impian 4 Shio Bakal Jadi Kenyataan, Siap-Siap Bergelimang Harta

Selain itu, Arief menjelaskan bahwa peran seorang menteri itu bukan untuk turun ke lapangan, melainkan berkutat soal kebijakan.

"Peran mensos itu ada di level pembuat kebijakan dan pengawal dari pelaksanaan kebijakan, khususnya dalam menangani orang-orang yang menyandang masalah sosial," bebernya.

Arief menjelaskan, bahwa tanggung jawab Kemensos erat kaitannya dengan masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan, bukan hanya di Jakarta saja.

"Menurut data BPS pada Maret 2020, persentase penduduk miskin di Jakarta adalah 4.53 persen angka ini tentu jauh di bawah angka nasional yaitu 7.38 persen," jelasnya.

Jadi, sangat tidak masuk akal jika Risma sebagai Mensos terlalu fokus terhadap Jakarta.

"Jakarta sudah ada yang mengurusi dan progresnya lumayan bagus. Indonesia ini yang mesti diurus, masih banyak sekali daerah yang disparitasnya sama Jakarta sangat jauh," ungkapnya.

Arief memaparkan, bahwa aksi tersebut bisa jadi hanya bagian dari pencitraan Risma dalam menghadapi Pilgub DKI Jakarta.

"Ini akan makin gencar muncul tuduhan bahwa Megawati sebagai pimpinan PDIP sengaja menempatkan Risma sebagai mensos, dalam konteks mencuri start untuk perlombaan pertandingan politik 2024," tuturnya.

Oleh karena itu, jika Risma tetap berkutat pada permasalahan di Jakarta, Arief menyampaikan dua kekhawatirannya.

"Gua khawatir orang kemudian mengatakan, ini Risma sengaja mengganggu Anies dan melakukan pencitraan dalam rangka perlombaan politik 2024," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co