GenPI.co - Pembubaran Front Pembela Islam (FPI) oleh pemerintah mengundang reaksi sejumlah politikus nasional. di antaranya Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Fadli Zon menyebut, pembubaran FPI menunjukkan bahwa pemerintah menjalankan praktik otoritarianisme, Pasalnya, pembubaran itu dilakukan tanpa adanya pengadilan terhadap FPI.
BACA JUGA: Lihat Nih, Papan Nama FPI di Kantornya Dicopot
"Ini juga pembunuhan terhadap demokrasi dan telah menyelewengkan konstitusi," ujar Fadli Zon lewat akun Twitter-nya, Rabu (31/12).
Hal senada juga disampaikan Fahri Hamzah yang pernah berduet sebagai pimpinan DPR RI periode 2014-2019 bersama Fadli Zon.
Ia menyoroti keputusan yang dibacakan Menkopolhukam, Mahfud MD dan sejumlah pejabat tinggi negara lain tersebut.
Fahri menyayangkan kalimat Mahfud MD setelah membacakan keterangan pers pembubaran FPI. Saat itu, kata Fahri, Mahfud tidak membuka ruang diskusi di hadapan awak media yang ada.
"Sayang sekali, orang-orang pintar itu tidak membuka ruang diskusi. Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti," jelas Fahri Hamzah.
Tidak adanya ruang dialog itu mengindikasikan bahwa para pejabat negara tersebut lebih mementingkan kekuasaan daripada ilmu pengetahuan.
Padahal, kata dia, ilmu pengetahuan lebih memiliki masa depan dibanding kekuasaan. Bahkan, ilmu pengetahuan cukup berperang meluruskan kekuasaan yang mulai menyimpang.
BACA JUGA: Polisi Tegas, FPI Nekat Disikat Habis
"Ini pengalaman bangsa, pengalaman agama dan juga umat manusia. Apa Pak Mahfud belum paham?" imbuh Fahri Hamzah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News