GenPI.co - Terpilihnya Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan menimbulkan sejumlah tanya di kalangan masyarakat. Sejumlah pakar pun turut bersuara perihal alasan Jokowi menunjuk Lutfi masuk dalam kabinet.
Pengamat politik, Triyono Lukmantoro mengatakan, Lutfi merupakan sosok yang tepat jika ditinjau dari riwayatnya di politik. Apalagi ia pernah menjabat sebagai menteri di era SBY
BACA JUGA: Kemendag Ingin Indonesia Jadi Sentra Perekonomian Syariah Global
“Ini kan makanya menteri perdagangannya diambil atau diberikan kepada Muhammad Lutfi yang notabene-nya duta besar Amerika Serikat,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (28/12).
Terkait dengan kapabilitas serang menteri, Triyono menyoroti hal-hal penting kriteria yang layak untuk bergabung di Kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya para menteri harus segera membuat terobosan baru, sebab Presiden Jokowi sudah satu tahun di dalam periode ke dua ini.
“Terobosannya apa saja? Satu, perekonomian Indonesia harus pulih yang disebut dengan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” ujarnya.
Muhammad Lutfi adalah sosok yang berpengalaman. Pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1969 ini pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada tahun 2005-2009.
Kemudian menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia masa jabatan 2010-2013.
Dia lalu ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan RI pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono untuk masa jabatan 14 Februari-20 Oktober 2014.
BACA JUGA: Mendag Agus: 24 Ton Gula Pasir Per Hari Dikirim ke Semua Provinsi
Selanjutnya di era kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin, Muhammad Lutfi ditugaskan menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Pada usia 29 tahun, dia menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Raya (HIPMI JAYA) periode 1998-2001, dan kemudian menjadi Ketua Nasional HIPMI pada periode 2001-2004.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News