GenPI.co - Tokoh Reformasi Amien Rais membeberkan alasan mengapa ia selalu mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengaku kerap ditanya oleh banyak orang dan dikira memiliki rasa benci terhadap orang nomor satu di Indonesia tersebut.
BACA JUGA: 3 Menteri Lulusan Amerika Guncang Kabinet Jokowi, Bikin Melongo
"Mengapa saya memberikan kritik, koreksi, masukan, wanti-wanti dalam berbagai bidang keilmuan kehidupan, apakah kehidupan politik, kehidupan hukum, bahkan ekonomi, saya mesti akan mengarahkan langsung kepada Pak Jokowi," jelas Amien Rais, Minggu, (27/12).
Dalam kanal YouTube-nya, Amien Rais memaparkan bahwa dalam Undang-Undang Dasar (UUD) yang sudah mengalami empat amandemen tersebut berisi tentang otoritas atau kekuasaan presiden.
"Ada 16 pasal, itu semuanya tanpa kecuali mengenai presiden dan wakil presiden. Bahkan sekian pasal dan ayat dimulai dengan presiden," ujarnya.
BACA JUGA: Mimpi Jadi Kenyataan, 3 Zodiak Siap-Siap Bergelimang Harta
Amien Rais juga memahami kenapa presiden sampai diberikan kewenangan, otoritas, atau kekuasaan yang demikian luas. Hal tersebut disepakati untuk menjaga pemerintahan berjalan efektif.
Dalam undang-undang tersebut, juga mengatakan bahwa posisi presiden bukan hanya menjadi kepala negara tapi juga kepala eksekutif.
Oleh sebab itu, Amien Rais selalu mengarahkan kritik, komentar, masukan, dan wanti-wanti kepada presiden.
Amien Rais blak-blakan selalu mencecar Jokowi karena tidak mau buang-buang waktu dengan memberikan kritik koreksi kepada kementerian, Dirjen, atau yang lainnya.
"Saya langsung kepada sumbernya, yaitu sekarang ini disebutnya Lurah Indonesia. Jadi sekali lagi tidak ada kebencian kepada seseorang atau suatu kaum itu dilarang dengan tegas di dalam Al-Quran," katanya.
Amien Rais juga mengajak semua pihak untuk berlaku adil. Selain itu, Amien Rais memohon untuk dimengerti, karena ketika dia mengarahkan kritik dan koreksi itu bukan karena asal bunyi.
"Saya bukan Asbun (Asal Bunyi), kalau saya menulis juga bukan Astul (Asal Tulis), Insyaallah bertanggung jawab. Ada didukung fakta, data yang selalu saya timbang dahulu bobot kebenarannya dan lain-lain," ujar Amien Rais.
"Yang correct secara politik, correct secara konstitusional, dan Insyaallah correct secara moral." imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News