GenPI.co - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono sudah menganalisis akar teroris di Indonesia. Akar teroris yakni radikalisme.
Hendropriyono menganalogikan akar teroris seperti sebatang pohon yang tumbuh subur. Jika akar ideologinya kuat, maka bisa menumbuhkan buah, daun-daun, dan ranting.
BACA JUGA: Kesalahan Menteri Pensiunan Jenderal Dicopot, Pantas Jokowi Geram
“Daun-daun ini kan bisa dijadikan model sebagai teroris. Jadi kalau teroris dipotong terus, bikin capek. Dia akan patah tumbuh, hilang berganti. Kalau mau basmi teroris akarnya dibuang. Yaitu, akarnya radikalisme,” kata Hendropriyono dalam akun YouTube Karni Ilyas Club yang dikutip GenPI.co, Minggu (27/12).
Mantan Panglima Kodam Jayakarta mengakui bahwa masyarakat memang telah bosan membicarakan masalah definisi radikalisme.
Menurutnya, radikalisme adalah orang yang suka kekerasan, mengamuk, dan menghina orang lain. Termasuk menggerakan orang untuk berbuat anarkis.
“Ini akar. Kalau baik-baik nggak mugkin jadi teroris,” tegasnya.
Menurut Hendropriyono, teroris memiliki kecenderungan senang merusak dan membunuh siapa saja tanpa batas.
“Tanah yang subur untuk akar radikalisme, menurut saya, adalah masyarakat yang mabuk agama,” tegasnya.
BACA JUGA: Ngeri, Mantan Kepala BIN Sudah prediksi Bakal Terjadi Ini
“Jadi kita harus beragama sesuai Pancasila. Kita harus beriman sesuai agama kita masing-masing. Tapi jangan mabuk,” demikian AM. Hendropriyono.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News