KontraS dan Fadli Zon Bongkar Fakta Mengejutkan, Polisi Terdesak

28 Desember 2020 07:20

GenPI.co - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti menegaskan bahwa penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Fatia Maulidiyanti juga mengatakan, bahwa penembakan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek itu memiliki unsur kesewenang-wenangan institusi kepolisian.

BACA JUGAPernyataan Imam Besar New York Menggetarkan Jiwa, Istana Terseret

"Ini pelanggaran HAM, karena adanya penembakan sewenang-wenang yang memang dilakukan oleh institusi negara melalui kepolisian," tegas Fatia dalam diskusi Indonesia Leaders Talk '6 Nyawa dan Kemanusiaan Kita' di kanal YouTube Front TV, Jumat (25/12).

Merespons hal ini, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon sepakat dengan KontraS, bahwa peristiwa kematian 6 laskar FPI ini merupakan pelanggaran HAM.

"Saya membaca bahwa Koordinator KontraS (Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan) menyatakan ini sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Saya kira sudah ada tokoh dan pakar yang menyatakan hal serupa," jelas Fadli Zon, Sabtu (26/12).

BACA JUGADoanya Tembus Langit, Mimpi 4 Zodiak Jadi Kenyataan Akhir Tahun

Dalam kanal YouTube-nya, Fadli Zon mengatakan bahwa peristiwa penembakan yang menghilangkan nyawa enam laskar FPI merupakan pelanggaran HAM. Ia juga berharap kematian enam orang tersebut termasuk mati syahid.

"Saya termasuk yang menyatakan bahwa peristiwa itu adalah pelanggaran hak asasi manusia, karena telah menghilangkan nyawa 6 orang anak-anak muda Indonesia," jelas Fadli Zon.

"Dengan melihat dari bukti-bukti yang ada, satu tindakan yang telah mematikan 6 orang, Insyaallah 6 orang syuhada anggota FPI ini," tambahnya.

Fadli Zon juga mengatakan bahwa masyarakat menginginkan agar dibentuk tim gabungan pencari fakta. 

Agar perisitiwa ini ditangani oleh satu lembaga atau tim pencari fakta independen yang bisa transparan dan akuntabel di mata publik.

"Sekarang memang ditangani Komnas HAM, tentu sekarang kita berharap kepada Komnas HAM untuk bisa mengungkap apa yang terjadi sesungguhnya, tanpa ada tekanan, tanpa ada intervensi, tetapi Komnas HAM bisa investigasi tentang apa yang sebenarnya terjadi," tutup Fadli Zon.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co