GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung menilai dimasifkannya polisi cyber merupakan tanda bahwa akan ada banyak isu yang dimainkan oleh pemerintah.
Menurutnya, pihak Istana juga akan membuat isu yang memancing rakyat agar bisa dengan mudah ditangkap.
BACA JUGA: Pernyataan Imam Besar New York Menggetarkan Jiwa, Istana Terseret
"Kan polisi cyber bekerja berdasarkan isu yang ada. Itu berarti 2021 direncanakan akan ada isu yang banyak. Jadi Istana akan sengaja bikin isu macam-macam supaya terpancing rakyat, dan polisi cyber menangkapi rakyat," jelas Rocky Gerung, Jumat (25/12).
Menurut Rocky dalam kanal YouTube-nya, bahwa sikap Mahfud MD yang menyatakan akan digencarkannya polisi cyber pada 2021 mendatang, merupakan indikasi adanya kepanikan dari sang Menko Polhukam.
"Ini ngapain sih Pak Mahfud itu memproyeksikan bakal ada banyak crime di cyber. Jadi dia sendiri panik, dia persiapkan sesuatu yang belum terjadi," ungkap Rocky Gerung.
BACA JUGA: Doanya Tembus Langit, Mimpi 4 Zodiak Jadi Kenyataan Akhir Tahun
"Karena itu, artinya Pak Mahfud berpikir bahwa akan ada kekerasan, akan ada macam-macam penghinaan dalam cyber, karena itu polisi cyber akan diperketat," tuturnya.
Rocky menilai bahwa negara akan mempersiapkan suatu kasus sebagai umpan, agar polisi cyber dapat bergerak menangkap para pelaku cyber crime.
Ia juga mengatakan, bahwa seharusnya Mahfud MD mendukung terjadinya perdamaian di antara rakyat Indonesia, bukan makin menggencarkan polisi cyber.
"Mestinya Pak Mahfud bilang, kami berharap polisi cyber berkurang di 2021, karena kami percaya bahwa rakyat paham bagaimana berdemokrasi. Ini di ujung tahun malah menakut-nakuti," ujar Rocky Gerung.
Menurutnya, Istana tidak paham bahwa transaksi elektronik untuk korupsi itu tidak dipakai lagi. Sebab menurutnya, kalau koruptor sekarang masih transfer, pasti mereka akan dengan mudah diketahui polisi cyber.
"Kan semua yang tertangkap tangan itu karena ada cash, jadi enggak ada gunanya polisi cyber itu mengawasi transaksi elektronik. Karena itu dialihkan jadi transaksi pikiran. Pengendalian pikiran karena enggak mampu menangkap koruptor yang sudah makin pinter," ujar Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News